sifatnya situasional setelah berkoordinasi dengan BMKG yang menyatakan pendakian dapat dilakukan
Cianjur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, membuka kembali pendakian setelah tiga bulan tutup, namun jumlah pendaki dibatasi sesuai dengan protokol kesehatan dan pembukaan disesuaikan dengan kondisi cuaca.

"Pendakian ke Gunung Gede Pangrango sudah dibuka kembali satu hari sebelumnya, namun sifatnya masih situasional setelah kita berkoordinasi dengan BMKG yang sudah menyatakan pendakian dapat dilakukan," kata Humas BB TNGGP Poppy Oktadiani saat dihubungi di Cianjur, Selasa.

Baca juga: Pendakian ke Gunung Gede-Pangrango kembali ditutup karena cuaca

Dia menjelaskan pendakian Gunung Gede-Pangrango mulai dibuka sejak Senin (5/4), berdasarkan Surat Edaran Nomor 112/EBTNGP/Tek.2/2/2021 dan berdasarkan prakiraan cuaca yang diterbitkan Stasiun Meteorologi Kelas III Citeko Bogor.

Berdasarkan hasil pemantauan pihaknya dan BMKG, sudah memungkinkan pendakian dibuka kembali karena melihat cuaca yang sudah tidak ekstrem seperti beberapa waktu lalu, namun jumlah pendaki masih dibatasi 300 orang atau 25 persen dari kuota normal per hari.

Baca juga: Selama 2020, 172 pendaki ilegal Gunung Gede-Pangrango tertangkap

Baca juga: Pendakian lagi Gunung Gede-Pangrango menunggu arahan KLHK


"Pembatasan dilakukan sebagai upaya memaksimalkan penerapan protokol kesehatan karena pandemi masih berlangsung. Penutupan sementara akan kembali dilakukan, jika cuaca kembali tidak bersahabat atau ekstrem setelah berkoordinasi dengan BMKG," katanya.

Sebelumnya BB TNGGP menutup pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango sejak awal tahun 2021 untuk pemulihan ekosistem dan pembersihan jalur pendakian dari sampah serta cuaca ekstrem yang dapat mengancam keselamatan pendaki.

Bahkan selama pandemi, beberapa kali penutupan sempat dilakukan karena berbagai faktor termasuk antisipasi terjadinya kerumunan di jalur pendakian sebagai upaya menerapkan protokol kesehatan ketat, untuk mencegah terjadinya penularan virus corona.

Baca juga: Korban pergerakan tanah di Cianjur berharap kepastian relokasi

Baca juga: KKP latih pembudi daya Cianjur buat pakan ikan berbahan baku lokal

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021