Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyoroti aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu karena salah memaknai arti keberagaman dan perbedaan dalam menganut kepercayaan serta keyakinan.

"Mereka menyatakan selain agama Islam adalah orang kafir, begitu pun sebaliknya terorisme di cap sebagai Islam. Itu merupakan penafsiran yang keliru," kata Azis Syamsuddin di Jakarta, Senin.

Dia menilai bangsa Indonesia harus bersyukur dengan keberagaman yang dimiliki, karena keragaman merupakan warisan leluhur dan Bhineka Tunggal Ika menjadi sebuah ciri bangsa yang mengedepankan toleransi umat beragama, adab dan perbedaan.

Baca juga: Azis Syamsuddin sebut tiga kejahatan berat ancam NKRI

Azis mengatakan pembinaan kerukunan umat beragama merupakan sebuah prioritas yang harus dikedepankan pemerintah untuk mencegah terjadinya konflik yang berangkat dari isu agama dan perbedaan keyakinan dan pandangan.

"Hentikan stigma terorisme yang dikaitkan dengan agama. Teroris bukanlah agama tertentu, masyarakat indonesia harus dapat mensyukuri, memelihara, menjaga keragaman dengan selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sosial keseharian," ujarnya.

Baca juga: DPR RI: Segera implementasikan rencana aksi penanggulangan ekstremisme

Politisi Partai Golkar itu mengatakan agar pihak-pihak tertentu jangan memanfaatkan perbedaan dan keberagaman untuk memecah belah bangsa indonesia, demi kepentingan jangka pendek untuk merusak suasana yang telah aman, damai, tenang dan kondusif di negara yang kita cintai.

Azis menilai memelihara dan menjaga keberagaman merupakan tugas seluruh lapisan masyarakat, toleransi umat beragama yang telah terwujud sejak dulu harus dipertahankan demi terciptanya rasa aman dan damai serta toleransi umat beragama di Indonesia.

Baca juga: DPR apresiasi kinerja Densus 88 tangkap 12 terduga teroris

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021