Gresik, Jatim (ANTARA) - Bulan Ramadhan hanya tinggal menunggu hitungan hari, tentunya bulan suci bagi umat Islam itu sangat dinanti-nanti sebagian besar masyarakat Indonesia, hal ini wajar karena mayoritas penduduk di Tanah Air adalah beragama Islam.

Kerinduan akan datangnya Ramadhan karena ada beberapa amalan atau ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam yang nilainya berlipat ganda, sehingga wajar bulan itu menjadi secercah harapan tersendiri bagi setiap Muslim untuk meningkatkan derajat ketakwaan di hadapan Sang Khaliq.

Namun demikian, pandemi COVID-19 yang melanda Bumi Pertiwi pada Maret 2020 membuat Ramadhan kala itu tidak bisa dirayakan secara maksimal oleh umat Islam. Masjid-masjid ditutup, musholla atau tempat ibadah pun sangat dijaga ketat.

Ibadah pun diarahkan oleh pemerintah untuk dilakukan di rumah, sehingga langkah sang Kyai serta para takmir masjid ketika itu pun harus terhenti untuk menuju masjid. Mereka harus menjalankan ibadah di rumah masing-masing.

Upaya itu dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19, sebab ibadah di masjid pada prinsipnya dilakukan secara berjamaah dengan menggunakan metode berkumpul bersama, hal ini dikhawatirkan menjadi penyebab sumber munculnya klaster baru penyebaran COVID-19.

Kini, menjelang kembali bulan yang dinanti tersebut beberapa pemegang kebijakan di daerah pun mengambil tindakan atau upaya konkret agar Ramadhan tahun ini tidak lagi membuat masjid dan mushala sepi.

Membuat senyum kyai dan imam masjid kembali sumringah, dan para jamaah atau masyarakat tidak takut ke masjid dengan meramaikan dan memadati.

Seperti halnya Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tetangga Ibu Kota Provinsi Jatim ini langsung melakukan vaksinasi kepada sedikitnya 1.200 kyai dan takmir masjid di wilayah setempat.

Kyai atau takmir masjid merupakan kunci dalam peribadatan, serta garda depan dalam pelaksanaan ibadah di Bulan Suci, sehingga vaksinasi terhadap pemuka agama Islam menjadi hal yang harus dilakukan saat ini.

"Kami berharap vaksinasi untuk para kiai dan imam masjid ini bisa lebih mengoptimalkan peribadatan saat Bulan Ramadhan nanti," kata Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah saat pelaksanaan vaksinasi di Kantor Bupati Gresik di Gresik.

Hal yang sama dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamongan. Daerah yang terletak di pesisir Pantai Utara ini juga melakukan upaya serupa yakni vaksinasi terhadap para kyai dan takmir atau imam masjid.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengakui pentingnya pemberian vaksinasi kepada para kiai dan imam masjid/mushalla, sebab selain meningkatkan kekebalan tubuh dari serangan virus corona juga memberi rasa aman dan nyaman saat menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan.

"Sebentar lagi akan memasuki Ramadhan, pentingnya para takmir, mubaligh yang akan mengimami shalat untuk di vaksin sehingga Ramadhan besok ini, kita bisa tarawih bisa shalat Idul Fitri dengan aman, nyaman dan sehat," tutur mantan Sekda Lamongan ini.

Tentunya, vaksinasi untuk persiapan Ramadhan 1442 H/2021 tidak hanya dilakukan oleh para kyai dan imam masjid, melainkan secara bertahap juga akan digelar kepada jamaah masjid dan masyarakat pada umumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Taufik Hidayat mengatakan vaksinasi kepada takmir masjid dan kyai adalah tahap awal, dan menyusul secara bertahap di beberapa tempat kepada penerima vaksin.

Ia mencatat total terdapat 9.791 takmir masjid/imam yang menjadi sasaran penerima vaksin, sedangkan vaksinasi dilakukan secara bertahap .

"Sesuai petunjuk bupati, agar ibadah Ramadhan bertambah aman, nyaman, dan sehat perlu dilakukan vaksin ini kepada para takmir masjid. Dari total 9.791 imam masjid/mushalla se-Lamongan, akan dilakukan secara bertahap sesuai alokasi vaksin yang tersedia," tutur Taufik.

Walaupun saat ini vaksinasi baru diberikan kepada penerima prioritas, ia optimistis bahwa semua masyarakat Kabupaten Lamongan akan menerima vaksin.

Taufik berharap, seluruh takmir masjid yang hadir agar selalu mengingatkan kepada jamaahnya agar tetap mematuhi protokol kesehatan saat beribadah.

Baca juga: Presiden tinjau vaksinasi bagi ulama, santri, tokoh agama di Jateng

Baca juga: PGI apresiasi vaksinasi COVID-19 untuk tokoh lintas agama


Vaksinasi kepada imam dan takmir masjid juga dilakukan Pemkab Sidoarjo. Kegiatan itu digelar bersamaan di Masjid Agung wilayah setempat.

Vaksinasi yang diikuti ratusan imam dan takmir masjid se-Kabupaten Sidoarjo tersebut selain sebagai pencegahan COVID-19, juga untuk persiapan pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan warga bisa menjalankan dengan khusyu dan tenang.

Ikhtiar Dhohir

Vaksinasi dilakukan sebagai salah upaya bentuk ikhtiar dhohir. Kata Dhohir, bermakna nyata dan berasal dari Arab (Islam), kata ini menggandung arti digunakan untuk hal yang positif dan tidak berkonotasi negatif di lingkungan.

Hal itu seperti yang dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik Mansyur Shodiq. Menurutnya, vaksinasi adalah upaya 'dhohir' selain doa, dan dirinya pun mendukung upaya tersebut.

"Harapan kami agar semua imam masjid, kiai dan bahkan masyarakat bisa ikut vaksinasi ini," tutur Mansyur.

Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasih kepada jajaran pemerintah karena perhatian terhadap kiai dan imam masjid melalui program vaksinasi tersebut.

Tentunya, selain menjadi ikhtiar dhohir, vaksinasi juga diharapkan membuat Bulan Ramadhan tidak lagi sepi seperti tahun lalu, serta tidak lagi membuat ketakutan untuk berjamaah. Sang imam dan takmir pun bisa tersenyum lagi menyambut Bulan Suci ini. 

Baca juga: Satgas pastikan imam hingga khatib di Kepri divaksin sebelum Ramadhan

Baca juga: 484 tokoh agama Jakarta Utara sudah jalani vaksin Covid-19

 

Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021