usulan kami bagaimana supaya Presiden berani ke bioskop
Jakarta (ANTARA) - Pelaku industri perfilman yang terdiri dari produser dan pemain film meminta Presiden Joko Widodo mendukung agar masyarakat Indonesia dapat kembali lagi menonton di bioskop saat pandemi, dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Intinya pertemuan hari ini sangat positif ingin membantu film nasional, supaya kita 'confidence' lagi ke bioskop sesuai protokol kesehatan," kata Direktur Utama PT MD Pictures Tbk Manoj Dhamoo Punjabi di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Selasa.

Manoj mengungkapkan hal tersebut seusai bertemu dengan Presiden Jokowi bersama dengan insan perfilman lainnya seperti Reza Rahadian dan Marcella Zalianty.

"Jadi kami dari produser ini punya film-film yang besar sekarang kapan kita berani rilis di bioskop? Ada tantangan bagi kami semua di sini dan selalu mulai dari atas, jadi kalau Pak Presiden mendukung kita, merasa kita nyaman ke bioskop ini jadi menular ke bawah," tambah Manoj.

Baca juga: Anggota DKJ harapkan musisi jadikan pandemi inspirasi bermusik

Baca juga: Staf Khusus Presiden simak aspirasi terkait Hari Musik Nasional


Sebelumnya, sejumlah insan perfilman juga telah mengunggah surat terbuka kepada Presiden Jokowi dengan tagar #FilmIndonesiaFilmKita yang mengungkapkan berbagai hambatan, mulai dari pra hingga pasca produksi film Indonesia.

"Jadi 'goal' kita adalah membalikkan kepercayaan agar kembali ke bioskop dan menonton film Indonesia," tambah Manoj.

Menurut Manoj ia berharap Presiden juga berani ke bioskop sehingga masyarakat yakin atas keamanan protokol kesehatan di bioskop.

"Salah satu usulan kami bagaimana supaya Presiden berani ke bioskop, jadi masyarakat ikut yakin bahwa aman karena protokol bioskop sudah disesuaikan dengan jelas, kami pakai masker sudah nyaman," ungkap Manoj.

Apalagi menurut Manoj ada film besar Indonesia yang akan segera rilis sehingga ia berharap Presiden Jokowi dapat ikut menonton film tersebut di bioskop.

"Kurang lebih ada sekitar 40-50 film 'pending', mungkin film besar ada sekitar 15-20 film, film-film itu pending dari beberapa produser yang belum mau rilis karena situasi ini," tambah Manoj.

Manoj mengatakan pemerintah berkomitmen untuk memberikan "tax incentive" bagi pelaku industri film.

"Kalau bicara pajak hiburan memang tiap daerah punya ketentuan masing-masing jadi ini kalau dari pemerintah atas bisa dipusatkan supaya film Indonesia dapat insentif dari pajak tersebut selain stimulus yang lain," kata Manoj.

Menurut Marcella Zalianty, dukungan pemerintah sangat diharapkan menyelamatkan industri film Indonesia karena banyak pekerja profesional maupun non profesional bekerja dalam inustri film.

"Sekarang bagaimana pemerintah memberikan dukungannya dan kita yakin apabila pemerintah hadir memberikan kebijakan yang strategis Insya Allah ke depannya film Indonesia bisa bangkit lagi," kata Marcella.

Marcella juga mengaku membahas soal pembajakan film dalam pertemuan tersebut.

"Jadi kita meminta agar ada dukungan 'law enforcement' yang lebih tegas terhadap pembajakan dan juga ditinjau kembali UU Pembajakan yang mana ada perubahan dari UU Hak Cipta dari delik aduan menjadi delik biasa, kita sarankan untuk dikembalikan delik biasa agar adanya peran aktif dari negara dan aparat penegak hukum untuk menindak pelaku pembajakan," ungkap Marcella.

Baca juga: Bisakah bioskop diganti dengan layanan streaming digital?

Baca juga: Mira Lesmana sebut dukungan yang diharapkan insan film dari pemerintah

Baca juga: Ingin bangkitkan industri layar lebar, Insan Film surati Jokowi




 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021