Mukomuko (ANTARA) - Pejabat pada Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan masih tersisa sekitar 1.400 hektare lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa di daerah ini yang belum dicetak menjadi sawah melalui program cetak sawah baru.

“Sisa lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang menjadi sasaran program cetak sawah baru berdasarkan Survei Investigasi Desain (SID) seluas 1.400 hektare,” kata Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Ali Mukhibin dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Seluas 956,93 hektare lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa di daerah ini telah dicetak menjadi sawah melalui program cetak sawah baru sejak dua tahun berturut-turut, yakni dari tahun 2017 sampai 2019.

Ia menyebutkan, luas lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang menjadi sasaran program cetak sawah baru berdasarkan SID, yakni sekitar 2.600 hektare.

Setelah tahun 2019, katanya, belum ada lanjutan program cetak sawah baru di lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang berada dekat dengan sumber air di daerah tersebut.

Baca juga: Warga Kabupaten Mukomuko Bengkulu segel pabrik sawit
Baca juga: 13 ha cetak sawah di kebun sawit


Begitu juga tahun ini belum ada lanjutan program cetak sawah baru di lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang menjadi sasaran program cetak sawah baru pemerintah pusat.

Seluas sekitar 1.400 hektare lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang belum dicetak menjadi sawah baru melalui program cetak sawah baru tersebar di sejumlah wilayah daerah ini, yakni Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Air Manjuto dan Kecamatan Selagan Raya.

Selanjutnya instansinya masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat untuk melaksanakan program cetak sawah baru di lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa di daerah ini.

Dinas Pertanian setempat tahun ini mengusulkan cetak sawah baru di lahan perkebunan kelapa sawit dan rawa yang batal dilaksanakan tahun 2020, yakni di lahan seluas 300 hektare.
Baca juga: 2.000 pohon sawit di hutan konservasi Seluma ditumbangkan
Baca juga: Puluhan hektare lahan di Bengkulu batal dicetak jadi sawah

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021