Asuncion (ANTARA) - Menteri Kesehatan Paraguay Julio Mazzoleni, Jumat (5/3), menyatakan mundur setelah anggota dewan sehari sebelumnya mendesak Mazzoleni agar meninggalkan jabatannya lantaran rekor kasus COVID-19 menyebabkan pasokan obat terbatas dan sistem rumah sakit hampir kewalahan.

Mazzoleni menjadi pejabat kesehatan senior terbaru yang dipaksa mundur dalam beberapa pekan terakhir di tengah kemarahan warga di seluruh Amerika Latin atas penanganan pandemi serta lambatnya peluncuran vaksinasi.

Menteri kontroversial itu awalnya menegur deklarasi tak mengikat Senat yang memintanya untuk mundur, tetapi beberapa jam kemudian dirinya menyatakan mundur usai pertemuan dengan Presiden Amrio Abdo.

"Kami bersama sepakat bahwa saya mundur ... demi melahirkan perdamaian yang kita perlukan untuk menghadapi tantangan ini," kata Mazzoleni.

Presiden lantas menunjuk  wakil menteri kesehatan, Dr. Julio Borba, untuk menggantikan Mazzoleni. Borba mengatakan kepada awak media bahwa dirinya akan mulai melacak obat-obatan dan pasokan segera.

Terlepas dari janji-janji itu, massa kembali turun ke jalan ibu kota Asuncion pada Jumat.

Paraguay melaporkan rekor kasus harian COVID-19, menurut hitungan Reuters, dengan 115 infeksi per 100.000 penduduk dilaporkan dalam tujuh hari belakangan.

Negara itu telah memvaksin kurang dari 0,1 persen dari populasi mereka, menurut data tersebut.
Baca juga: Paraguay setujui penggunaan darurat vaksin COVID-19 Sputnik V
Baca juga: Paraguay batasi pelancong dari China terkait corona


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021