Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengemukakan pengembangan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Tengah menjadi Lembaga Keuangan Syariah merupakan transformasi yang positif.

"Perubahan ini menjadi transformasi yang positif. Apalagi saat ini telah terdapat 60 Bank Wakaf Mikro (BWM) yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat siang.

Pengembangan LAZISNU Jateng menjadi Bank Wakaf Mikro (BWM) bersumber dari pendanaan wakaf uang tunai yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: Ketua DPD: Kepala daerah perlu lebih inovatif di bidang ekonomi

Tidak hanya itu, kata LaNyalla, BWM memiliki total outstanding pembiayaan mencapai Rp12,14 miliar dan jumlah nasabah sebanyak 12.164 orang.

Senator asal Jawa Timur ini bahkan mendorong LAZISNU menjadi salah satu Lembaga Keuangan Syariah dengan potensi donatur yang sangat besar.

"Saya juga memprediksi Lembaga Keuangan Syariah Mikro LAZISNU akan tumbuh cepat dan akan menjadi besar. Karena potensi yang dimiliki juga besar," katanya.

Selain itu, LaNyalla menilai dampak dari transformasi ini sangat banyak.

"Dampak yang bisa kita rasakan di antaranya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penyerapan tenaga kerja, juga menggairahkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis pesantren," kata pria lulusan Universitas Brawijaya Malang itu.

Transformasi tersebut juga membuka peluang bagi LAZISNU menjalin kerja sama dengan Industri Jasa Keuangan Syariah seperti Bank Umum Syariah dalam hal pengelolaan dana 'idle' atau saldo pada Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) pada BWM yang tidak terserap untuk pembiayaan.

Baca juga: LaNyalla minta pelayanan vaksin untuk lansia tidak mengantre
Baca juga: Ketua DPD minta perubahan nama IMB disertai pemangkasan birokrasi
Baca juga: Ketua DPD dorong kebijakan turunan UU Sisdiknas

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021