sebaiknya sumur resapan tersebut tidak dibangun dekat tiang yang sangat vital fungsinya sebagai penyangga jalan
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta mempersilahkan masyarakat untuk memberi masukan soal tata letak sumur resapan seiring polemik pembangunan sumur resapan yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta di dekat tiang jalan layang ibu kota.

"Silahkan teman-teman memberikan saran mengkritik juga boleh. Kami sangat terbuka masukan kritik saran yang penting konstruktif, untuk mencari solusi bersama bagi Jakarta termasuk masalah banjir," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Baca juga: Sumur resapan baru 0,2 persen, DKI dorong pengusaha berkontribusi

Lebih lanjut, Riza menjelaskan bahwa sumur resapan yang dibangun di Jakarta bisa dipastikan telah melalui pengujian teknis yang baik dan tidak akan mengganggu konstruksi di sekitarnya.

"Sumur Resapan sudah diatur secara teknis oleh ahlinya, ada pakarnya, sudah diperhitungkan. Tidak akan mengganggu, apalagi merusak konstruksi dan diperhitungkan daya dukung tanahnya," kata Riza menambahkan.

Sebelumnya, Beredar di media sosial foto sumur resapan yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di dekat tiang jalan layang di Jakarta.

Baca juga: Komisi D DPRD DKI pertanyakan efektivitas sumur resapan pada banjir

Foto tersebut mengundang banyak komentar dan kritik dari warganet karena letaknya yang terlalu dekat dengan tiang jalan sehingga dinilai dapat membahayakan kekuatan infrastruktur jalan tersebut.

"Dibuat di bawah jalan tol, akan menganggu kekuatan tiang pancang, lambat laun ada erosi air tanah, akan ambles tuh tiang pancang dalam 10 tahun. Apa tidak konsultasi dengan Kementerian PUPR," tulis akun media sosial facebook bernama @LambertusSuwiryo, Selasa (2/3).

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pembina Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta mengatakan, sumur resapan yang dibangun di dekat tiang jalan jelas akan berpengaruh terhadap ketahanan lateral struktur beton ke samping.

Baca juga: DKI rencanakan bangun 300 ribu sumur resapan pada 2021

"Jadi tiang itu kan, selain meneruskan gaya ke lapisan yang lebih dalam, pada saat ada gempa dia harus menahan gaya yang lateral ke samping. Ketahanan lateralnya itu dipengaruhi oleh tanah di sekelilingnya," kata Davy, Selasa (2/3).

Akan tetapi, jika dilihat dari foto viral tersebut, sumur resapan yang dibangun hanya di satu sisi saja, atau artinya lurus sejajar tanpa mengelilingi tiang jalan. Hal itu masih terbilang aman atau relatif tidak terlalu berisiko.

Namun demikian, Davy menekankan, sebaiknya sumur resapan tersebut tidak dibangun dekat tiang yang sangat vital fungsinya sebagai penyangga jalan. Dia menyarankan Pemprov DKI membuat sumur resapan di lokasi yang terbilang aman, dan tidak berdekatan dengan gedung-gedung atau bangunan tinggi.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk memperbaiki sistem penanganan banjir di ibu kota. Salah satunya dengan mengejar pembangunan sumur resapan di berbagai titik.

Tahun 2021 ini, Pemprov DKI menargetkan dapat membangun sekitar 3.876 sumur resapan dengan melibatkan sejumlah perusahaan melalui sistem e-katalog.

Hingga tahun 2022, Pemprov DKI menargetkan dapat membangun lebih dari satu juta sumur resapan. Sementara hingga akhir 2021, baru terdapat 2.974 sumur resapan yang telah dibangun.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021