Sepetak surga itulah, membuat keunikan S7S itu sendiri
Sembalun, Lombok Timur (ANTARA) - Sembalun dan Gunung Rinjani di Pulau Lombok yang menjadi surga para wisatawan itu, satu kesatuan tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Gunung Rinjani, satu di antara tujuh ancala yang punya puncak tertinggi di Sembalun Seven Summits (S7S), memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sembalun Seven Summits menawarkan panorama yang begitu memukau mulai dari padang sabana, hamparan sawah dan kebun yang masih asri, hingga danau.

Rute pendakian yang cukup menantang, juga sebagai magnet daya tarik untuk ditaklukkan oleh para pendaki ataupun wisatawan khusus yang suka dengan petualangan dan tantangan.

Dengan segala paket keindahan dan keunikan inilah, Sembalun Seven Summits bisa menjadi salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat Sembalun di tengah pandemi COVID-19 ini.

Bagaimana tidak, sejak diluncurkan pada 25 Oktober 2020, yang tercatat menjadi "finisher" dan mengejar "finisher" S7S itu 100 orang lebih berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali dari Lombok sendiri.

"Dalam waktu tiga bulan ini, yakni sejak di-'launching' 25 Oktober hingga Desember 2020. Sebanyak 100 orang lebih menjadi 'finisher' maupun yang mengejar 'finisher'", jelas Hamka Abdul Malik, salah satu Komite Sembalun Seven Summits, Kamis (4/3).

"Ya artinya, produk lokal yang prospek ke depannya bisa diandalkan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Terlebih dimasa COVID-19 ini", sambungnya.

Baca juga: Siapa berani mendaki "Seven Summits" Sembalun?

Sejatinya, keutamaan dari S7S itu sendiri, kata Hamka lebih lanjut, tak hanya berasal dari ketujuh puncak bukit dan tubuh gunung itu sendiri.

Namun, keutamaannya juga ditopang oleh sepetak surga yang terletak tepat di kaki Rinjani. Sepetak surga tersebut bernama Sembalun, satu kecamatan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Lokasinya berada persis di bagian utara kaki Gunung Rinjani.

"Sepetak surga itulah, membuat keunikan S7S itu sendiri. Sehingga para wisatawan betah tinggal di Sembalun, inilah yang kita harapkan. Kan keuntungannya buat seluruh lapisan masyarakat, baik yang bergerak di jasa pariwisata maupun yang lainnya," katanya.

Coba bayangkan sebelum adanya Sembalun Seven Summits, geliat pariwisata khususnya di Sembalun belum dirasakan perubahannya oleh masyarakat secara signifikan. Yakni sejak gempa melanda Lombok pada 2018 hingga pandemi COVID-19 dunia pariwisata mati suri.

"Alhamdulillah dengan adanya S7S, geliat pariwisata di Sembalun mulai kelihatan. Secara tidak langsung roda perekonomian masyarakat semakin meningkat", aku Hamka.

Adapun program ke depan yang digagas oleh komite Sembalun Seven Summits, yakni menjadikan S7S menjadi program tahunan serta mewujudkan Sembalun sebagai The Adventure Distric. Karena Kecamatan Sembalun indentik dengan wisata petualangan.

"Suatu kecamatan, di dalamnya sebagian besar menyediakan menu-menu petualangan. Itu bisa kita adakan di Sembalun semuanya ada, ada paralayang, sepeda, mendaki gunung atau lari. Pokoknya komplet," jelas hamka.

"Bayangannya, ketika para wisatawan tiba di pintu masuk Sembalun. Baik dari utara (Lokok Puteq) dan selatan (Pusuk Sembalun), wisatawan sudah tahu menu apa saja yang ada," imbuhnya.

Baca juga: "Sembalun Seven Summits" diluncurkan di NTB peringati Sumpah Pemuda

Hal yang sama juga dikatakan ketua pengelola Bukit Pergasingan, Royal Sembahulun. Sejak gempa melanda Lombok pada 2018 hingga pandemi COVID-19 geliat pariwisata di Sembalun belum dirasakan maksimal oleh masyarakat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Terlebih kunjungan wisatawan ke Bukit Pergasingan, sebelum adanya Sembalun Seven Summits cenderung menurun drastis. Namun demikian, sejak peluncuran S7S pada Oktober tahun lalu, kunjungan ke Bukit Pergasingan meningkat.

"Alhamdulillah, kunjungan ke Bukit Pergasingan sudah mulai kelihatan. Ini tidak terlepas dari Sembalun Seven Summits, meskipun tidak seramai tahun sebelum gempa," kata Royal.

Bukan hanya di Bukit Pergasingan, lanjutnya, termasuk di bukit-bukit yang lain juga, bahkan animo kunjungan wisatawan terlihat saat Gunung Rinjani dibuka, meskipun jumlah para pengunjung dibatasi karena harus melalui standar operasional prosedur, protokol kesehatna COVID-19.

"Kita lihat kunjungan wisatawan itu, bukan hanya di Bukit Pergasingan saja. Namun di semua bukit terlebih di Rinjani, artinya Sembalun Seven Summits bisa menjadi magnet bagi wisatawan," ujar dia.

Sembalun Seven Summits juga bisa membuat wisatawan betah di Sembalun.

"Itu memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat," kata Royal.

Baca juga: Perum LKBN ANTARA sediakan "Pojok Baca" di kaki Gunung Rinjani

Sementara itu, Camat Sembalun, Mertawi, mendukung sepenuhnya ide pemuda Sembalun yang sangat brilian untuk membangkitkan gairah pariwisata di Sembalun, yang selama ini vakum karena berbagai faktor, baik alam maupun nonalam.

"Kami selaku perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, mendukung sepenuhnya apapun kegiatan para pemuda kita, selama itu sifatnya membangun dan untuk kemaslahatan umat kami siap di depan," katanya.

Menurut Mertawi, Sembalun Seven Summit saat ini terkenal di mata para wisatawan khusus yang suka dengan petualangan dan tantangan.

Untuk itulah, ia optimistis S7S bisa mendatangkan ratusan bahkan ribuan wisatawan ke Sembalun dan menaklukkan ketujuh bukit dan gunung tersebut.

"Saya yakin, dengan adanya Sembalun Seven Summits ini bisa mendatangkan ribuan wisatawan di NTB umumnya dan Sembalun khususnya. Apa lagi MotoGP dibuka, ini kan keuntungan buat kita di Sembalun," katanya.

Dalam kesempatan ini juga, Mertawi mengajak semua lapisan masyarakat untuk mendukung program S7S, dengan cara mengedukasi para wisatawan menjadi wisatawan yang cerdas, yakni selalu menjaga kelestarian alam itu sendiri.

"Mari kita sama-sama menjaga, merawat dan melestarikan alam Sembalun ini. Dengan kita bersatu bersama-sama menjaga dan membangun Sembalun, semua impian kita pasti tercapai. Tujuan kita satu yakni menyejahterakan masyarakat," tutup Mertawi.

Baca juga: Kuota wisatawan ke Gunung Rinjani Lombok ditambah
Baca juga: Masyarakat adat bersihkan sampah di Gunung Rinjani Lombok
Baca juga: Warga sekitar Gunung Rinjani Lombok tanam 10.000 beringin

 

Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021