Bengaluru (ANTARA) - Inggris Raya akan menerima 10 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang dibuat oleh Institut Serum India, sebagaimana dikatakan pemerintah Inggris pada Selasa (2/4).

Institut Serum India (SII) merupakan perusahaan manufaktur vaksin terbesar di dunia dari segi volume dan tengah memproduksi vaksin buatan AstraZeneca secara besar-besaran, kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

“Inggris telah memesan 100 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca, 10 juta dosis dari pesanan itu akan datang dari Institut Serum India,” kata seorang juru bicara pemerintah Inggris pada Reuters.

Pada Februari lalu Reuters melaporkan bahwa produk Badan Regulator produk Obat-obatan dan Kesehatan Inggris (MHRA) tengah mengaudit proses manufaktur di SII untuk membuka jalan bagi pengiriman vaksin AstraZeneca dari institut itu ke Inggris.

Langkah tersebut kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran terkait negara-negara Barat yang maju yang mendapatkan dosis-dosis vaksin dengan mengorbankan negara-negara miskin. Banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah mulai dari Bangladesh hingga Brasil bergantung pada vaksin AstraZeneca SII, yang bermerek COVISHIELD, tetapi permintaan telah meningkat dari negara-negara Barat.

SII juga menyediakan dosis untuk program COVAX yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan aliansi vaksin GAVI.

Pemerintah Inggris mengatakan perjanjian tersebut menyusul jaminan dari SII bahwa pemberian dosis kepada Inggris tidak akan mempengaruhi komitmennya untuk menyediakan vaksin ke negara-negara miskin.

Inggris telah menjadi yang terdepan dalam menginokulasi warganya, dengan hampir 20,5 juta penduduk menerima dosis pertama vaksin COVID-19 sejauh ini, menurut data resmi.

Secara terpisah, regulator obat Uni Eropa sedang mengaudit lokasi pembuatan SII, sebagaimana dilaporkan Reuters pada Senin. AstraZeneca telah berkomitmen untuk mengirimkan 180 juta dosis pada kuartal kedua ke Uni Eropa.

Perkembangan tersebut sebelumnya dilaporkan oleh Politico.

Sumber: Reuters

Baca juga: Peneliti: Varian COVID Brazil bisa menginfeksi lagi pasien sembuh

Baca juga: India mengaku miliki banyak vaksin COVID untuk rakyatnya sendiri


Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021