Kehadiran holding rumah sakit BUMN ini, diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas yang bisa dijangkau semua kalangan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengapresiasi pembentukan holding rumah sakit yang dilakukan oleh Kementerian BUMN karena merupakan langkah strategis terutama di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

“Holding rumah sakit ini merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan Kementerian BUMN, terutama di tengah pandemi dan bisa menjadi salah satu kunci penanganannya COVID-19. Kecepatan dari jaringan rumah sakit yang ada di dalamnya akan bisa menutup kelemahan-kelemahan yang ada. Kami mengapresiasi langkah strategis ini,” ujar Faisol Riza dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Legislator tersebut mengingatkan bahwa walaupun holding rumah sakit sudah terbentuk namun pekerjaan dan tugas-tugas masih panjang dan jauh.

“Kita (Komisi VI) mengusulkan rumah sakit yang sudah tergabung dalam holding rumah sakit, entitasnya bukan hanya sekedar menjadi anak perusahaan saja, namun kita dorong menjadi BUMN secara penuh,” katanya.

Ia juga berharap rumah sakit yang tergabung dalam holding bisa saling bersinergi dan meningkatkan integrasi antar rumah sakit BUMN dan bisa bersaing dengan rumah sakit swasta yang saat ini sudah menjamur. Di tengah pandemi seperti saat ini sangat diperlukan kecepatan dalam merespons isu kesehatan.

“Kehadiran holding rumah sakit BUMN ini, diharapkan bisa menjadi bagian dari solusi dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas yang bisa dijangkau semua kalangan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia,” kata Faisol.

Sebagaimana diketahui bahwa proses pembentukan holding RS BUMN berjalan dalam beberapa tahapan. Fase pertama, telah dilaksanakan pada akhir Maret 2020 yang ditandai dengan akuisisi PT Rumah Sakit Pelni oleh PT Pertamedika IHC.

Proses ini dilanjutkan dengan tercapainya fase dua pada 7 Agustus 2020 dimana tujuh PT RS bergabung menjadi bagian PT Pertamedika IHC dan konsolidasi dilakukan atas 35 rumah sakit dan 4.325 ranjang.

Sementara pada fase ketiga, Pertamedika IHC melakukan kerja sama manajemen operasional dengan 34 RS BUMN lain yang dikelola 18 PT RS BUMN. Pertamedika-IHC sebagai Holding Rumah Sakit BUMN mengelola 13 RS Pertamina, 3 RS KSO dan 39 RS milik BUMN.

Baca juga: Erick: Integrasi RS BUMN tingkatkan fokus bisnis kesehatan
Baca juga: Pertamedika IHC ambil alih saham bersyarat RS BUMN
Baca juga: Menilik kesiapan rumah sakit BUMN hadapi pandemi Covid-19

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021