Kalau tidak ada edukasi, sosialisasi, dan kesadaran bahwa lingkungan harus kita rawat bersama, maka semua akan percuma
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengharapkan adanya kebijakan nyata yang berpihak pada ekonomi hijau serta menciptakan pekerjaan ramah lingkungan (green jobs).

Rahmad dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, mengatakan kebijakan tersebut perlu dirumuskan mengingat green jobs merupakan keniscayaan karena bisa menumbuhkan peluang kerja dan menjadi isu global.

"Perlu kesadaran bersama terkait pentingnya melindungi dan melestarikan lingkungan untuk terciptanya green jobs ini," katanya.

Menurut Rahmad, green jobs membuka peluang usaha yang membantu melindungi ekosistem, mengurangi atau mencegah pembuatan segala bentuk limbah dan polusi, mengurangi energi, materi, dan konsumsi air melalui strategi yang memiliki tingkat efisiensi tinggi.

Namun, ia menegaskan penciptaan green jobs membutuhkan sinergi bersama antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat, apalagi pandemi COVID-19 menjadi momentum untuk beralih ke ekonomi ramah lingkungan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"SDGs merupakan tindak lanjut dari Millennium Development Goals (MDGs), dan pandemi ini menjadi momentum baik karena berkurangnya hiruk-pikuk pergerakan manusia," katanya.

Rahmad mengakui bahwa perjalanan menuju ekonomi hijau tidak semudah membalikkan telapak tangan, sehingga upaya untuk menggalakkan dan menyosialisasikan ekonomi ramah lingkungan harus terus dilakukan.

"Kalau tidak ada edukasi, sosialisasi, dan kesadaran bahwa lingkungan harus kita rawat bersama, maka semua akan percuma," katanya.

Selain edukasi, upaya lainnya untuk mempercepat terjadinya ekonomi hijau ini adalah dengan memberikan insentif bagi pelaku usaha maupun investor guna mewujudkan lapangan pekerjaan yang ramah lingkungan.

Meski demikian, ia menyadari saat ini masih ada pelaku usaha yang nakal dan hanya mengejar keuntungan semata tanpa memperdulikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan sehingga menjadi kendala bersama dalam mewujudkan ekonomi hijau.

Dalam kesempatan terpisah, ekonom senior Indef Didik J. Rachbini menambahkan lingkungan hidup merupakan isu yang paling penting saat ini dan green jobs merupakan suatu respons atas penurunan kualitas lingkungan dan masifnya eksploitasi lingkungan.

Namun, Didik menilai bahwa isu lingkungan hidup kurang disoroti di Indonesia, sehingga perlu ada upaya dari pemangku kepentingan agar masyarakat sadar dengan pentingnya isu lingkungan hidup dan implementasinya kepada kegiatan ekonomi.

"Lebih banyak isu ekonomi mainstream, ekspor impor, APBN, dan lainnya. Isu lingkungan hidup kurang kuat karena kampus, media dan civil society kurang kuat membahasnya sehingga tidak banyak dorongan untuk itu," katanya.


Baca juga: Bappenas ungkap ekonomi sirkular sumbang Rp642 triliun PDB
Baca juga: Presiden Jokowi sebut Indonesia punya kekuatan "green product"
Baca juga: Ekonomi hijau ala Jokowi di tengah pandemi

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021