Mukomuko (ANTARA) - Kepolisian Resor Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sejak beberapa hari ini sebayak dua harimau sumatera yang diduga berasal dari kawasan hutan lindung di daerah ini kembali masuk ke ladang warga di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya.

“Dua harimau ini masuk ke ladang cabai merah milik warga Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya. Ladang cabai merah ini berada di areal persawahan di wilayah ini,” kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, AKBP Andy Arisandi, dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa.

Ia telah menerima laporan harimau yang masuk ke areal ladang milik warga Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya dari Polsek Teras Terunjam.

Baca juga: BKSDA: Harimau masuk perkampungan di Rao Utara dipastikan dua ekor

Ia menyebutkan, dua orang warga di wilayah ini yang bertemu dengan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) itu, yakni Jubir (32) alamat Desa Aur Cina dan Kangoro (22) warga Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya.

Ssekitar pukul 19.30 WIB Senin (22/2), Jubir dan Kangoro sedang menginap di kebun cabe di areal persawahan Narangko sebelum bendungan Desa Lubuk Bangko.

Baca juga: Anak harimau sumatera yang kena jerat dilepas ke hutan Gunung Leuser

Kemudian Narangko berada di bawah pondok dan melihat dua harimau terdiri dari satu harimau dewasa dan satu masih anak. Awalnya Narangko melihat anaknya dan mengira itu adalah kucing hutan dan saat dilihat lebih dekat kelihatan yang besar, satu harimau dengan ukuran panjang kurang lebih 1,5 meter.

Setelah mengetahui itu harimau, Narangko ini lari masuk ke dalam pondok dan menghubungi keluarga serta warga yang berada di dusunnya, kemudian setelah itu setengah jam rombongan warga datang dengan jumlah sebanyak 100 orang untuk menjemput orang ini.

Baca juga: Seekor harimau sumatera terjerat perangkap babi di Aceh Tenggara

“Warga itu dalam keadaan aman dan sehat bersama dengan rombongan warga yang menjemputnya. Korban jiwa tidak ada,” ujarnya.

Selanjutnya langkah yang diambil menghubungi pihak TNKS agar mengajak BKSDA mengecek tempat kejadian peristiwa, memberikan imbauan kepada kepala desa agar warga tidak membunuh harimau dan menyampaikan imbauan kamtibmas agar tidak mendekat ke lokasi.
 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021