Tangerang (ANTARA) - Dinas Kominfo Kota Tangerang merilis data jumlah warga terdampak banjir mencapai 6.880 orang dari 2.763 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 12 Kecamatan.

Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang Mulyani di Tangerang, Sabtu, mengatakan berdasarkan data yang dikumpulkan hingga pukul 16.00 WIB, banjir terjadi 289 RT atau 131 RW pada 47 Kelurahan.

"Saat ini jajaran Pemkot Tangerang berkolaborasi dengan forkopimda, kelurahan, relawan hingga masyarakat terus bekerja menangani kondisi banjir yang tengah terjadi. Selain itu, bersiaga menyiapkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menghadapi semua kemungkinan,” kata Kadis Kominfo Kota Tangerang Mulyani.

Sementara itu Pemerintah Kota Tangerang menggunakan ruang kelas gedung sekolah untuk dijadikan tempat pengungsian bagi korban banjir di Periuk agar tidak ada penumpukan guna menekan penyebaran COVID-19.

Baca juga: Dinkes Banten siagakan posko kesehatan tangani korban banjir

Baca juga: Pemkot Tangerang mulai distribusikan bantuan ke warga terdampak banjir


"Jadi akan dimaksimalkan penggunaan ruang - ruang kelas yang ada di gedung sekolah, karena sebagian kelas sudah digunakan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat meninjau lokasi pengungsian bagi masyarakat yang terdampak banjir yang berada di GOR Total Persada, Kecamatan Periuk.

Secara bertahap pengungsi di GOR akan dipindah ke ruang yang ada di sekolah. Satu ruang kelas nanti bisa diisi hanya beberapa keluarga saja, dan sekarang sedang dipersiapkan.

Wali Kota juga menekankan tentang pentingnya protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di lokasi-okasi pengungsian bagi warga korban banjir di wilayah Kecamatan Periuk.

Selain itu, Pemkot juga menugaskan petugas Dinas Kesehatan untuk melakukan tes usap (swab) kepada warga di lokasi pengungsian untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. "Supaya yang sehat tidak bergabung dengan yang sakit atau OTG," katanya.

Wali Kota juga mengimbau di lokasi pengungsi  agar dibatasi dalam menghindari terjadinya kerumunan. Sehingga pandemi juga tetap menjadi prioritas dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Bagi warga Ciledug Indah yang mengungsi di masjid dan disediakan juga (tempat evakuasi) ke sekolahan di sebelahnya. Kami membatasi jumlah keluarga yang berkumpul di satu tempat. Mudah-mudahan ini bisa mengantisipasi pandemi," katanya.*

Baca juga: PMI evakuasi lansia hingga warga terluka akibat banjir

Baca juga: Ribuan kepala keluarga di Kota Tangerang mengungsi akibat banjir

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021