Pupuk Indonesia mendorong petani untuk memanfaatkan pupuk non subsidi guna lebih meningkatkan kualitas dan hasil panen mereka
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus menjalankan program transformasi bisnis untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus dalam memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan, khususnya petani di seluruh Indonesia.

Dalam kegiatan pengenalan produk retail Pupuk Indonesia Group di Sragen dan Boyolali, Jawa Tengah, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan pihaknya mendorong petani untuk memanfaatkan pupuk non subsidi lewat program Customer Centric.

"Kami baru saja meluncurkan program Customer Centric, di mana konsep dari program tersebut adalah bagaimana kita bisa lebih meningkatkan lagi pelayanan kepada petani dengan menjamin ketersediaan produk-produk retail kami di kios-kios," kata Gusrizal dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Dalam kegiatan tersebut, sebagai bagian dari inisiatif Program Customer Centric, Pupuk Indonesia mendorong petani untuk memanfaatkan pupuk non subsidi guna lebih meningkatkan kualitas dan hasil panen mereka.

Menurut dia, program ini dapat mengakomodasi kebutuhan petani yang belum terdaftar di sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

Selain itu, program ini juga memfasilitasi petani yang mungkin membutuhkan jumlah pupuk yang lebih besar dibandingkan dosis yang mereka terima selama ini.

Penggunaan pupuk non subsidi akan memberikan pilihan lebih beragam bagi petani, serta komposisi yang ditawarkan lebih beragam sehingga petani dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman, pemupukan yang lebih akurat, sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Kunci keberhasilan program ini, menurut Gusrizal, terletak pada kemitraan yang baik dengan distributor dan kios.

"Ke depan kami akan membangun 'distributor excellence', memperkuat hubungan dengan distributor, kios dan petani, membangun kolaborasi, membangun digitalisasi yang terintegrasi dan pelayanan yang unggul serta cepatnya tanggapan pada saat muncul kendala," kata dia.

Ada pun jumlah stok pupuk non subsidi di Provinsi Jawa Tengah saat ini mencapai 13.404 ton. Rincian pupuk non subsidi yang disiapkan di Jawa Tengah terdiri atas 8.430 ton pupuk urea, 4.933 ton pupuk NPK, dan 41 ton pupuk ZA.

Selain itu, jumlah stok pupuk bersubsidi di Provinsi Jawa Tengah saat ini mencapai 160.737 ton, melebihi kapasitas minimum gudang sebesar 223 persen.

Rincian dari stok pupuk bersubsidi tersebut adalah 19.921 ton pupuk urea, 36.520 ton pupuk NPK, 16.053 ton pupuk SP-36, 20.005 ton pupuk ZA, dan 8.238 ton pupuk organik. Secara keseluruhan, stok pupuk yang tersedia mencukupi kebutuhan hingga dua minggu ke depan.

Baca juga: Dirut Petrokimia tegaskan petani tak perlu khawatir kelangkaan pupuk
Baca juga: Tingkatkan layanan ke pelanggan, Pupuk Indonesia luncurkan program CCM
Baca juga: Pupuk Indonesia kurangi ketergantungan pupuk subsidi via Agro Solution

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021