Jakarta (ANTARA) - PT Solar Panel Indonesia (SPI), produsen motor gerobak listrik, menyambut baik kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan kendaraan bertenaga listrik dengan menghadirkan Gerobak Listrik (Gelis) yang menyasar bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kendaraan ini diproduksi menyasar konsumen UMKM. Gelis diciptakan untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia," ungkap Chief Marketing Officer PT Solar Panel Indonesia, Ary Tjahyono dalam keterangan resminya, Rabu.

Baca juga: IMX 2020, tiga modifikator bertarung rombak kendaraan listrik Gelis

Menggunakan komponen lokal sebanyak 60 persen, dan di produksi di Bogor, Jawa Barat, Gelis yakin mampu mendapatkan sambutan baik dari para pelaku usaha UMKM dengan terobosan yang menghadirkan kendaraan roda tiga bertenaga listrik.

Dalam hal ini, SPI melakukan kolaborasi dengan PT Harapan Bangsa Kita (Hebat) yang bergerak di sektor UMKM untuk dijadikan kendaraan operasional yang akan membantu para pelaku UMKM menjalani bisnisnya.

"Kami juga bekerja sama dengan PT Hebat milik Kaesang. Di mana kendaraan ini akan digunakan UMKM," kata dia.

CMO PT Hebat, Ansari Kadir mengatakan pihaknya ingin membantu para pedagang kecil dan UMKM agar naik kelas dan juga menjadikan sebuah terobosan baru bagi merek yang terganjal sewa lokasi. Salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik Gelis.

"Kami punya 800 UMKM binaan dan ini akan terus kami kembangkan. Di Indonesia sendiri ada 10 juta UMKM yang perlu dibantu," ucap dia.

Untuk saat ini, pihaknya akan melakukan uji coba selama tiga bulan berjualan menggunakan Gelis sebelum akhirnya secara bertahap akan mengadakan pembelian lebih lanjutnya.

Seperti diketahui bersama, Gelis 60 persen menggunakan komponen dalam negeri, seperti sasis, baterai dan lainnya. Kendaraan ini memiliki beberapa model yakni Gelis Pick Up, Gelis Garbage, Gelis Retro, hingga Gelis Cargo. Masing-masing dibanderol dari Rp14 juta hingga Rp24 juta.

Gelis memiliki mesin bertenaga 800 Watt dengan baterai26 Ampere Hour (AH). Pengecasan hanya butuh 3-4 jam dan cuma butuh sekitar 300 watt listrik untuk isi daya. Kecepatan maksimal dibatasi hanya 30 km/jam untuk standar dengan baterai 26 AH.


Baca juga: SPI luncurkan kendaraan listrik roda tiga pertama di Indonesia

Baca juga: KMP Gelis Rauh terbakar di Selat Lombok

Baca juga: Startup kuliner Gibran & Kaesang dapat suntikan dana Rp29 miliar
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021