Media sosial untuk menjadi alat propaganda untuk merekrut generasi radikal dan teroris.
Jakarta (ANTARA) -
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan kekuatan media sosial dapat memicu terjadinya kerusuhan di beberapa negara.
 
"Kekuatan medsos telah menggulirkan kerusuhan di beberapa negara, seperti Eropa, Amerika Serikat, Myanmar, dan Thailand," kata Panglima TNI saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2021 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
 
Menurut dia, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang telah melahirkan "senjata sosial baru", yaitu internet, siber, dan media sosial harus menjadi perhatian bersama.
 
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini menjelaskan kekuatan internet dan medsos ini untuk menyebarkan paham radikalisme dan terorisme.
 
Bahkan, Hadi melihat media sosial untuk menjadi alat propaganda untuk merekrut generasi radikal dan teroris.
 
"Dunia maya telah menjadi domain untuk perekrutan generasi radikal dan teroris yang juga memanfaatkan media sosial untuk propaganda-propagandanya," ucap Hadi.

Baca juga: Panglima TNI: Prajurit harus hindari pelanggaran HAM
 
Dalam Rapim TNI 2021 yang dilaksanakan dengan bertatap muka langsung dan secara virtual dengan peserta di seluruh Indonesia itu mengangkat tema "TNI Kuat, Solid, Profesional, Dicintai Rakyat Siap Mendukung Percepatan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Serta Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa Demi Keutuhan NKRI".
 
Dalam kesempatan itu, Marsekal TNI Hadi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI di mana pun berada dan bertugas, baik di daerah perbatasan, daerah rawan konflik, dan beberapa daerah yang terkena musibah bencana alam, serta garda depan dalam memerangi COVID-19.
 
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh prajurit yang ditugaskan di wilayah perbatasan, seperti Indonesia-PNG. Wilayah rawan yang saat ini menjadi perhatian kita semua seperti di wilayah Papua, Intan Jaya khususnya, adalah di titik-titik komando taktis Sugapa, Hitadipa, Titigi, Mamba dan yang lainnya," ujarnya.
 
Prajurit TNI kerap terlibat dalam pelbagai peristiwa yang menjadi sorotan publik, antara lain penanggulangan kelompok sipil bersenjata di Papua, distribusi vaksin COVID-19, evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ-182, hingga bencana alam gempa bumi dan banjir di penjuru Indonesia.
 
"Hal ini menunjukkan bahwa seluruh prajurit TNI beserta seluruh alutsista siap dan siaga hadir di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Baca juga: Panglima TNI sebut soliditas TNI-Polri terbukti sebagai pilar bangsa
 
Rapim TNI Tahun 2021 juga dihadiri Menhan RI Prabowo Subianto, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo sebagai pembicara.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021