Kondisi terakhir air sudah surut, tapi material lumpur banjir bandang belum dibersihkan
Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak tujuh rumah warga Desa Lengkong, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Aceh rusak ringan hingga berat akibat diterjang banjir bandang yang membawa material berupa lumpur ke wilayah itu.

“Peristiwa ini akibat tingginya intensitas curah hujan di beberapa wilayah Kota Langsa, dengan ketinggian air 50 hingga 80 sentimeter,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan peristiwa itu terjadi Kamis, dini hari. Banjir bandang mengakibat satu rumah warga rusak berat, satu lainnya rusak sedang, dan lima rumah rusak ringan.

“Dampak material yang disebabkan oleh kejadian ini adalah terendamnya rumah dan kendaraan milik warga serta rusaknya jalan,” kata dia.

Baca juga: Kerugian akibat bencana di Aceh pada Januari 2021 capai Rp11,6 miliar

Ia menambahkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, sedangkan warga mengungsi ke tempat yang relatif lebih aman.

Mereka yang terdampak bencana itu, 120 jiwa atau 30 kepala keluarga di Dusun Rukun dan 280 jiwa atau 140 kepala keluarga di Dusun Mulia.

“Kondisi terakhir air sudah surut, tapi material lumpur banjir bandang belum dibersihkan,” katanya.

Ia meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadi bencana alam, mengingat beberapa wilayah di provinsi paling barat Indonesia itu masih diguyur hujan sedang hingga deras.
Banjir bandang di Desa Lengkong, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa, Kamis (28/1/2021). (ANTARA/HO-BPBD Langsa)


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar memprakirakan cuaca ekstrem masih melanda beberapa daerah di Aceh selama beberapa hari ke depan, sehingga warga diminta waspada terhadap bencana hidrometeorologi.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad mengatakan mulai 28-30 Januari mendatang adanya belokan angin di sekitar wilayah Aceh bagian selatan yang dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

“Kondisi ini dapat mengakibatkan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang pada sore hingga malam hari dan dini hari,” kata dia.

Dia mengatakan wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga deras disertai petir dan angin kencang, seperti pesisir utara dan timur Aceh, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, dan seluruh daerah di pantai barat selatan Aceh.

Baca juga: Banjir bandang merusak tujuh rumah warga di Bener Meriah, Aceh
Baca juga: 48 rumah di Aceh Tenggara rusak diterjang banjir bandang

Pewarta: Khalis Surry
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021