Target pelaksanaan konstruksi MLFF dimulai pada 2021, kemudian untuk implementasinya secara bertahap dimulai pada 2022.
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap implementasi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multilane Free Flow (MLFF) dapat dijalankan secara bertahap mulai 2022 menyusul penetapan Roatex Ltd. Hongaria sebagai pemenang tender lelang MLFF.

"Target pelaksanaan konstruksi MLFF dimulai pada 2021, kemudian untuk implementasinya secara bertahap dimulai pada 2022," ujar Kepala BPJT Prof. Danang Parikesit dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pengamat: Transaksi tol nirsentuh terobosan di sektor transportasi

Menurut Danang, nantinya penerapan sistem MLFF tersebut berdasarkan lingkup wilayah dan tidak per ruas tol.

"Dengan dilaksanakannya sistem transaksi MLFF ini diharapkan memperlancar dan mempercepat arus kendaraan dalam melakukan pembayaran sehingga tidak ada penumpukan di gerbang tol," kata Kepala BPJT tersebut.

Kementerian PUPR telah menetapkan Roatex Ltd., Hongaria sebagai pemenang lelang sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh berbasis Multilane Free Flow (MLFF).

Baca juga: Gunakan kecerdasan buatan, BPJT-UGM pantau kerusakan jalan tol

Roatex Ltd, sebelumnya mendapat kepercayaan sebagai badan usaha pemrakarsa pada Februari 2019 untuk mempersiapkan feasibility study. Bersama dengan Hungarian Toll Services Company (NUZs), Roatex Ltd. telah mempersiapkan suatu studi komprehensif mengenai Sistem MLFF di Indonesia yang diserahkan kepada kementerian PUPR sebagai basis pelaksanaan proyek ini.

Chief Representative Roatex, Musfihin Dahlan mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia, sebagai Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan usaha untuk sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh berbasis Multilane Free Flow (MLFF) dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Surat Penetapan Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021.

"Dengan ditetapkannya Roatex Ltd. sebagai pemenang tender, kami bersama Badan Pengatur Jalan tol (BPJT) Kementerian PUPR akan segera mempersiapkan rencana kerja pelaksanaan proyek ini," ujar Musfihin Dahlan.

Baca juga: Kepala BPJT: Rest Area 87 A jadi contoh penghijauan

Dia menjelaskan bahwa pada tahun pertama sejak telah ditandatangani perjanjian Kerjasama BUP dengan Pemerintah, adalah masa pelaksanaan konstruksi, dari masa 10 tahun konsessi Kerjasama. Diharapkan pada awal tahun 2022, sebagian besar ruas jalan tol, terutama di Jawa dan Bali sudah dapat menerapkan MLFF.

Solusi teknologi yang akan diterapkan berbasis GNSS (Global Navigation Satelite System) yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem transaksi Nontunai Nirsentuh berbasis MLFF. Teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti ERP (Electronic Road Payment), trafik manajemen berbasis data induk (Big Data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya.

Solusi ini telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs). Pengalaman di Hungaria, solusi ini selain memudahkan pengguna jalan karena melalui jalan tol tanpa hambatan , juga dapat meningkatkan efisiensi dan pendapatan tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat.

Pada saatnya nanti, setiap kendaraan atau pengguna jalan tol akan diperkenalkan dengan perangkat e-Obu (aplikasi smartphone), atau Onboard Unit (OBU) atau tiket perjalanan (road ticket) bagi yang hanya sekali jalan. Perangkat ini tidak membebani pengguna, dan dapat diunduh dengan mudah melalui smartphone.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021