Jakarta (ANTARA) - Ribuan siswa dari keluarga prasejahtera tersebar di berbagai wilayah di tanah air diajak untuk mengikuti sejumlah program penciptaan wirausaha baru atau generasi pengusaha muda.

“Sebagai bentuk adaptasi di tengah pandemi COVID-19, kita perlu mencetak generasi pengusaha muda lebih banyak,” kata Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) Herawati Prasetyo, dalam keterangannya, Selasa.

Pihaknya yang telah selama 12 tahun membina sekolah-sekolah di wilayah prasejahtera, kini berupaya untuk semakin fokus mengembangkan program ikonik kewirausahaan.

Ia mengatakan, program-program ikonik yang melahirkan generasi pengusaha muda (UKM) seperti Kampung Pembatik Cilik, KEMUDI (Komunitas Enterpreneur Muda Independen), Desa Wisata Budaya, dan masih banyak yang lainnya.

“Saat ini jumlah sekolah binaan telah mencapai 106 sekolah yang tersebar di 16 kabupaten yang berada di Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur dengan total guru binaan 1.509 orang dan siswa binaan 23.819 orang,” katanya.

Pihaknya berharap melalui pola pembinaan terintegrasi 4 pilar program (akademik, karakter, kecakapan hidup, seni budaya), dan konsep sekolah eskalator dalam pemenuhan wajib belajar 12 tahun dapat mendorong terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.

Saat pandemi, berbagai program ikonik disampaikan melalui konsep pendidikan yang strategis, seperti SCS (School Collaboration System), matematika metode GASING, dan Guru Muda Garda Depan (GMGD).

“Sampai saat ini terdapat 33 sekolah binaan yang sudah mencapai sekolah unggul dan 18 sekolah binaan berada dalam tahapan proses unggul. Sementara itu, dalam penilaian status sekolah terdapat 43 sekolah binaan yang terakreditasi A,”tuturnya.

Pihaknya mengembangkan program-program pendidikan yang secara khusus ditujukan untuk daerah prasejahtera dalam rangka kontribusi sosial berkelanjutan bagi daerah prasejahtera dan 3T (terluar, terdepan, tertinggal).

Selain menciptakan wirausaha baru, pihaknya juga melakukan Gerakan Penghijauan Indonesia melibatkan sekolah binaan, mitra, dan seluruh masyarakat.

Melalui gerakan itu tercapai penanaman pohon atau tanaman baru sebanyak 8.443 pohon dari target 7.121 pohon, melambangkan tanggal ulang tahun YPA-MDR ke-12 yaitu 7 Januari 2021.

“Melalui gerakan ini, kami mengajak semua pihak bersama-sama melakukan aksi nyata dalam menjaga kesehatan diri dan bumi dengan menambah jumlah pohon penghasil oksigen di lingkungan sekitar,” katanya.
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021