Ada harimau yang masuk ke areal perladangan milik Maali
Mukomuko (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebutkan sejak beberapa hari ini ada harimau sumatera diduga berasal dari kawasan hutan lindung di daerah ini yang masuk ke areal ladang warga Desa Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya.

“Ada harimau yang masuk ke areal perladangan milik Maali, warga Desa Sungai Ipuh Satu, Kecamatan Selagan Raya sejak beberapa hari yang lalu. Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait di daerah ini," kata Kepala Polres Mukomuko AKBP Andy Arisandi dalam keterangannya, di Mukomuko, Senin.

Pihaknya telah menerima laporan terkait adanya harimau yang masuk ke areal perladangan warga Desa Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya dari Polsek Teras Terunjam.

Selanjutnya, katanya pula, sejumlah personel dari Polsek Teras Terunjam di daerah ini melakukan koordinasi dengan pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), kepala desa, dan warga setempat.

Ia mengatakan, kepolisian sektor di wilayah ini bersama dengan pihak terkait lainnya melakukan pengecekan ke lokasi tempat masuknya harimau ke areal ladang milik warga di wilayah tersebut.

Tim gabungan dari kepolisian sektor setempat dan instansi terkait lainnya ini, mendapat petunjuk terkait lokasi tempat masuknya harimau sumatera dari warga yang memiliki ladang di wilayah ini.

Dia mengatakan, tim gabungan dari kepolisian, TNKS, dan warga di wilayah ini menemukan terdapat banyak jejak harimau yang masih ada di dalam lokasi ladang milik warga di wilayah tersebut.

Selanjutnya, katanya, pihak BKSD melakukan identifikasi untuk memastikan keberadaan harimau tersebut masih berada dekat dengan ladang warga setempat atau sudah berada dalam kawasan hutan lindung.

Pihak kepolisian resor setempat menyarankan kepada warga setempat terutama yang memiliki ladang di lokasi tempat masuknya harimau itu, untuk selalu waspada terhadap satwa liar dimaksud.
Baca juga: BKSDA Mukomuko pantau harimau beranak di kebun sawit
Baca juga: Ada harimau masuk pemukiman di Mukomuko

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021