kondisi curah hujan cukup tinggi sehingga sangat membahayakan
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, melaporkan terjadi peristiwa longsor di Kota Kupang, Senin dini hari, yang mengakibatkan dua orang warga meninggal dunia.

"Longsor terjadi sekitar pukul 05.00 WITA tadi di sekitar bantaran kali Liliba di RT16/RW04 Kelurahan Tuak Daun Merah," kata Kepala BPBD Kota Kupang Maxi Didok ketika dikonfirmasi di Kupang, Senin.

Ia menyebutkan peristiwa tanah longsor itu menewaskan dua orang yang merupakan sepasang suami-isteri berinisial PT dan M.

Korban longsor yang meninggal sudah dievakuasi dan saat ini berada Rumah Sakit Leona Kota Kupang, katanya.



Maxi yang ketika dihubungi sedang berada di lokasi kejadian menjelaskan peristiwa longsor terjadi di tempat yang cukup terjal dan sangat membahayakan.

Saat terjadi longsor, lanjut dia, sebuah batu berukuran besar yang berada di area lebih tinggi terlepas dan menghantam rumah warga korban meninggal yang berada di bawah.

Maxi mengatakan, rumah-rumah warga di sekitar lokasi longsor seperti hanya bergantungan di atas tebing sehingga ketika terjadi peresapan air dari limbah maupun air hujan dengan intensitas cukup tinggi menimbulkan terjadinya longsor.

"Karena itu kami sudah di lokasi untuk melakukan penanggulangan dan rencana kalau bisa hari ini relokasi masyarakat dulu karena kondisi curah hujan cukup tinggi sehingga sangat membahayakan," katanya.

Baca juga: Tanah longsor timbun delapan orang di Manggarai Barat, NTT

Baca juga: Seorang tewas akibat tanah longsor di Kupang

Baca juga: 79 gardu rusak dipulihkan PLN akibat bencana Manggarai Barat-NTT


 

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021