Kami berharap buku yang akan disebarkan secara luas ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan pengalaman, serta menjadi penyanding dan pembanding dalam pengelolaan human capital pada organisasi atau perusahaan di Indonesia atau bahkan di Asia
Jakarta (ANTARA) - BPJamsostek menghadapi disrupsi ganda (teknologi digital dan pandemi) dengan mengubah sumber daya manusia (SDM) menjadi human capital.

Pengalaman itu "diabadikan" dalam buku bertajuk “The Survival of Human Capital: Memanusiakan Manusia Memasuki Era New Normal”.

Secara simbolis buku tersebut diperkenalkan ke publik oleh Direktur Umum & SDM BPJamsostek Naufal Mahfudz dalam peluncuran dan bedah buku yang digelar di Institut BPJS Ketenagakerjaan di Bogor yang juga disiarkan secara daring melalui kanal Youtube resmi BPJamsostek pada Jumat.

Buku itu mengulas perjalanan BPJamsostek dalam mengelola karyawan selama kurun waktu 2016-2020.

Sebagai penulis utama, Naufal menggandeng enam insan BPJamsostek lain, yaitu Harry Koeswanda, Satriyo Adi Sasongko, Tika Setiyati, Titi Prihartini, Chamdilah Chosasih, dan Brian Aprinto yang merupakan sebagian dari tim pengembangan human capital di BPJamsostek untuk ikut menorehkan buah pikirnya ke dalam buku setebal 290 halaman tersebut.

Baca juga: BPJamsostek Cikarang santuni ahli waris Ketua Yayasan Cendana

Shahnaz Haque (Konsultan TALK Inc dan Artis), Achmad Fachrodji (Direktur Utama PT Balai Pustaka), Abdur Rahman Irsyadi (Deputi Direktur HCP BPJamsostek), dan Ika Natalia Pinem (karyawan milenial BPJamsostek) didaulat sebagai pembedah buku dalam acara yang dimoderatori Hilbram Dunar. Rektor IPB University, Arif Satria, juga turut memberikan testimoni buku ini melalui media daring.

“Melalui buku ini kami ingin berbagi pengalaman tentang perjalanan pengelolaan sumber daya manusia di BPJamsostek yang telah berubah menjadi human capital," tutur Naufal.
 
Direktur Umum & SDM BPJamsostek Naufal Mahfudz (tengah) menyerahkan buku “The Survival of Human Capital: Memanusiakan Manusia Memasuki Era New Normal” ke Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJamsostek Sumarjono yang disiarkan via daring di Bogor, Jumat (22/1/2021). (ANTARA/Erafzon Saptiyulda AS/ho bpjamsostek)


Bertahan

Banyak hal yang telah dilakukan dalam kurun waktu lima tahun, sejak 2016-2020, di antaranya bertahan menghadapi disrupsi ganda, yaitu disrupsi teknologi digital dan disrupsi pandemi COVID-19.

Buku yang diterbitkan PT Balai Pustaka (Persero) tersebut berisi delapan bab yang mendokumentasikan berbagai pengetahuan, praktik atau implementasi human capital yang diterapkan di BPJamsostek yang didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan, keahlian, dan kapabilitas pegawai untuk memberikan solusi (the knowledge, skill, and capability of individual employee to provide solutions).

Pada bagian akhir buku ini juga merangkum berbagai pendapat dan opini para tokoh masyarakat, baik kalangan pejabat pemerintah, akademisi, maupun profesional yang bersentuhan langsung dan turut serta mendukung pengembangan insan BPJamsostek dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pekerja Indonesia dan keluarganya.

“Kami berharap buku yang akan disebarkan secara luas ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan pengalaman, serta menjadi penyanding dan pembanding dalam pengelolaan human capital pada organisasi atau perusahaan di Indonesia atau bahkan di Asia," ujar Naufal.

Baca juga: Kala pandemi, imbal hasil bagi pekerja masih di atas deposito
Baca juga: BPJAMSOSTEK bersiap jalankan program jaminan kehilangan pekerjaan
Baca juga: Lonjakan klaim dan transformasi layanan selama pandemi

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021