Jadi bagi masyarakat tidak perlu khawatir, mulai besok pedagang daging sapi mulai jualan lagi. Stok cukup dan aman
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto memastikan bahwa pedagang daging sapi akan kembali berjualan besok, Jumat (22/1), karena Kemendag telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan pasokan.

"Kami bekerja sama dengan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) dan PT Suri Nusantara Jaya. Mereka sudah bertemu, mereka sudah komit mulai besok sudah mengisi daging-daging sapi dan kerbau di pasaran," kata Suhanto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.

Suhanto menyampaikan hal itu usai melakukan kunjungan ke Gudang Daging Sapi milik PT Suri Nusantara Jaya di Bekasi, di mana pemasok dan distributor daging tersebut memiliki cadangan daging sapi dan kerbau hingga 17.000 ton.

Baca juga: Kementan tegaskan stok daging sapi-kerbau cukup

Dengan demikian Suhanto menyampaikan stok tersebut akan cukup untuk memenuhi kebutuhan daging hingga sekitar tiga bulan mendatang di DKI Jakarta yang kebutuhannya 5.500 ton daging per bulan.

"Jadi bagi masyarakat tidak perlu khawatir, mulai besok pedagang daging sapi mulai jualan lagi. Stok cukup dan aman," ujar Suhanto.

Suhanto menyampaikan hal itu terkait beredarnya informasi tentang pedagang daging sapi yang berhenti jualan, sehingga terjadi kekosongan di beberapa tempat.

Melalui koordinasi tersebut, Suhanto mengatakan bahwa pemerintah berupaya menjaga stok daging di masyarakat agar tetap terpenuhi.

Baca juga: Pemerintah perlu awasi stok dan distribusi daging sapi

Sementara itu Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Didi Sumedi menyampaikan kenaikan harga daging di dalam negeri sedikit banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga daging sapi di salah satu negara pengekspor daging sapi ke Indonesia, yaitu Australia.

"Di Australia, karena mereka ada semacam regenerasi populasi sapi mereka, sehingga mereka agak sedikit menahan, bukan menghentikan ekspor mereka. Sehingga, memang gejala supply demand ini agak berubah. Kalau suplainya agak tertahan, harganya akan naik," ungkapnya.

Namun, lanjut dia, Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam, dengan mencari alternatif sumber daging sapi dari negara lain, misalnya dari India, Brazil, dan bahkan sapi dari Meksiko.

"Ini yang sedang kami jajaki ke depan, bukan hanya dalam jangka pendek, namun juga dalam rangka mengisi stok Ramadhan dan Idul Fitri," pungkasnya.

Baca juga: Pedagang daging sapi di Jakbar hanya ada di Pasar Pecah Kulit

Baca juga: Pedagang daging di Pasar Warung Buncit masih berjualan

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021