Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Transportasi Malaysia (MOT) melaporkan jumlah penumpang transportasi umum di negara itu terutama di Semenanjung Malaysia menurun saat penerapan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) tahap kedua.

"Sejak pelaksanaan PKP kedua kapasitas tertinggi bagi MRT hanyalah 15 persen, monorel 18 persen, LRT rute Kelana Jaya 35 persen dan LRT rute Ampang 18 persen," ujar Menteri Transportasi Malaysia, Wee Ka Siong di Putrajaya, Kamis.

Pemerintah Malaysia kembali melaksanakan PKP selama 14 hari mulai Rabu, 13 Januari 2021 hingga Selasa 26 Januari 2021 untuk mengendalikan penularan COVID-19.

PKP dilaksanakan di Negara Bagian Pulau Pinang, Selangor, Wilayah Persekutuan (Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan), Melaka, Johor dan Negara Bagian Sabah.

"Baru-baru ini terdapat kekeliruan banyak orang termasuk bekas DJ terkenal Patrick Teoh mengenai dakwaan konon angkutan umum sesak dengan penumpang saat tempoh PKP dua," katanya.

Dia mengatakan Majelis Keselamatan Negara (MKN) membenarkan layanan pengangkutan umum beroperasi seperti biasa dengan kapasitas 100 persen namun tidak berarti semua kereta api dan bus penuh dengan penumpang.

"Dalam waktu yang sama, para pengguna senantiasa ditegaskan supaya mematuhi SOP yang ditetapkan ketika menggunakan pengangkutan umum, sementara pegawai MOT senantiasa memantau untuk menjaga keselamatan dan kesehatan penumpang," katanya.

Politikus MCA yang tergabung dalam koalisi Barisan Nasional (BN) ini menghimbau agar warga bekerja dari rumah dan tidak keluar jika tidak ada urusan penting.
Baca juga: Malaysia mulai tegas terhadap pelanggar penanganan COVID-19
Baca juga: Malaysia kembali laksanakan PKP mulai 13 hingga 26 Januari 2021

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021