Bandung (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menyatakan tengah mengumpulkan alat bukti berkaitan dengan dugaan pelanggaran dalam izin mendirikan perumahan yang terkena longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat Kombes Pol Yaved Duma Parembang mengatakan proses penyelidikan terkait kasus tersebut masih dalam tahap konfirmasi.

"Diklarifikasi dulu untuk dicari serta dikumpulkan alat-alat buktinya. Artinya, kami baru melakukan penyelidikan," kata Yaved di Bandung, Rabu.

Baca juga: BIG: Pemukiman dibangun di area rawan longsor Desa Sihanjuang Sumedang

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan pihak kepolisian bakal memeriksa sejumlah saksi terkait perizinan bangunan di Desa Cihanjuang itu.

Sejauh ini ia belum menyebutkan siapa saja saksi yang akan dipanggil berkaitan dengan izin perumahan yang tertimbun longsor tersebut.

Perumahan itu sendiri memang berdiri di atas lahan yang cukup miring. Selain itu, vegetasi di lahan miring itu memang sangat minim.

Baca juga: Longsor di Sumedang, polisi dalami kesalahan pembangunan drainase

Pada Sabtu (9/1) lalu longsor melanda kawasan tersebut. Longsor pada saat itu terjadi sebanyak dua kali, karena ada longsor susulan yang terjadi pada malam hari.

Pemerintah Kabupaten Sumedang pun menyatakan sedikitnya ada 20 rumah yang tertimbun di perumahan tersebut.

Selain itu ada sebanyak 350 unit rumah yang terancam longsor susulan di kawasan tersebut, sehingga ratusan jiwa pun diungsikan sementara guna mengantisipasi adanya longsor susulan.

Baca juga: Seluruh korban ditemukan, Tim SAR Longsor Sumedang tutup pencarian

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021