Banjarbaru (ANTARA) - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menekankan pentingnya posko kesehatan dan dapur umum untuk penanganan korban banjir agar terselamatkan dari hal-hal tak diinginkan.

"Kapolri punya beberapa dapur umum yang besar, TNI juga. Kalau kurang harus bilang agar masyarakat tertangani dengan baik, jangan sampai kelaparan," kata dia di Banjarbaru, Sabtu.

Panglima TNi bersama Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito serta anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha, meninjau lokasi banjir di kawasan Pengayuan jalan poros lintas kabupaten perbatasan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut, salah satu lokasi terparah terdampak banjir di Kalimantan Selatan.

Baca juga: Panglima TNI: Pengerahan kekuatan maksimal tangani banjir di Kalsel

Dalam arahannya dia mengingatkan pasokan makanan bagi warga korban baik baik di pengungsian maupun yang masih bertahan di rumah.

"Warga yang masih terjebak di rumahnya juga harus didata, kirimkan makanan setiap hari sembari meminta agar mereka mau dievakuasi," jelasnya.

Sedangkan untuk posko kesehatan, kata dia, dapat mengontrol kondisi kesehatan masyarakat setiap saat. Terutama balita dan lansia agar tidak sampai sakit hingga jatuh korban.

"Waspada munculnya penyakit yang bisa menyerang warga di tengah banjir. Posko kesehatan juga harus praktis bisa mobile ke wilayah terdampak dan pastikan sumber daya tenaga kesehatannya mencukupi," tutur jenderal bintang empat itu.

Untuk tempat pengungsian, Hadi meminta dibuat dengan layak seperti fasilitas tikar, selimut dan barang keperluan lainnya sehingga tidak menimbulkan masalah baru seperti munculnya penyakit akibat lokasi penampungan tidak layak tinggal.

"Untuk tim SAR gabungan baik TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Sosial dan lainnya termasuk relawan unsur masyarakat pastikan juga terkoordinasi dengan baik. Siapa penanggung jawab dan dilakukan evaluasi setiap hari. Jangan sampai ada permasalahan di lapangan, komunikasi penting," tandasnya.

Baca juga: Panglima TNI salurkan bantuan Presiden untuk korban banjir Kalsel

Sementara Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah melaporkan untuk dapur umum sudah berdiri di setiap wilayah yang terdampak banjir termasuk posko pengungsian meski ada yang layak dan bisa dikatakan belum layak lantaran jumlah warga yang tertampung terus bertambah.

"Kondisi terparah saat ini di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dimana kita kerahkan Detasemen Kesehatan membantu pelayanan rumah sakit yang terganggu. Logistik bantuan juga terus disalurkan guna menjamin korban banjir terpenuhi kebutuhannya," jelas Danrem.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi banjir di perbatasan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. (ANTARA/Firman)


Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau langsung lokasi banjir di Kalimantan Selatan sekaligus menyalurkan bantuan dari Presiden RI Joko Widodo berupa 34 perahu karet terdiri dari 8 perahu karet TNI AD, 8 perahu karet TNI AL (Marinir), 10 perahu karet Basarnas dan 8 perahu karet TNI AU (Paskhas) berikut dengan motor tempel serta 10.000 paket sembako yang diangkut menggunakan Pesawat Heculles A-1327.

Adapun prajurit yang diterjunkan sejumlah 1.053 personel gabungan yang terdiri dari Prajurit Kodam VI/Mulawarman, Yon Ang Air TNI AD, Korps Marinir TNI AL, Korps Paskhas TNI AU dan Prajurit TNI AU.

Hal ini merupakan bentuk kepedulian TNI dalam misi kemanusiaan dan juga merupakan bagian dari tugas pokok TNI sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Pasal 7 Ayat 2, diantaranya melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Baca juga: Panglima TNI: Prajurit bantu korban bencana alam di Sulbar dan Kalsel
Baca juga: Pascagempa Panglima TNI dan Kabasarnas dijadwalkan tinjau Sulbar

 

Pewarta: Firman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021