Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyebut kader Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) hadir di berbagai bidang termasuk dalam kabinet Indonesia Maju.

"Termasuk di jajaran kabinet Indonesia Maju, ada Prof Mahfud MD, ada Prof Muhadjir Effendy, ada Pak Zainuddin Amali, ada Pak Syahrul Yasin Limpo, ada Pak Sofyan Djalil, ada Pak Suharso Monoarfa, ada adinda Bahlil Lahadalia dan yang lain-lainnya yang mungkin saya tidak ingat satu per satu," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.

Presiden Jokowi menyampaikan hal itu melalui "video conference" saat membuka Rapat Koordinasi Nasional III Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Tahun 2021.

"Saya ingin menyampaikan rasa kagum saya kepada KAHMI, kadernya ada di mana-mana, menjadi pengusaha sukses banyak, ada di birokrasi, ada, di partai politik banyak, di lembaga negara juga banyak dan dipercaya mengisi banyak tugas-tugas strategis," tambah Presiden.

Baca juga: Presiden berharap KAHMI berkontribusi di segala bidang

Baca juga: Presiden Jokowi bertemu dengan pengurus KAHMI


Dengan tersebarnya kader KAHMI di birokrasi, partai politik, lembaga negara, korporasi, Lembaga Swadaya Masyarakat, media, hingga dunia usaha, Presiden berharap KAHMI dapat berperan besar dalam berbagai bidang.

"Terima kasih atas peran KAHMI memperkuat pilar-pilar kebangsaan yang menempatkan ke-Islaman dan ke-Indonesian yang saling melengkapi dan meneguhkan, yang mengokohkan kesatuan Indonesia yang majemuk, yang mendukung inovasi dan kemajuan Indonesia ke depan," ungkap Presiden.

Peran KAHMI dalam modernisasi dan moderasi dalam beragama, menurut Presiden, telah dicatat dalam sejarah.

"Pada tahun 1960-an KAHMI telah berperan sentral dalam pembaruan kehidupan beragama dan berbangsa yang menjadi jangkar kemajuan dakwah Islam yang rahmatan lil alamin. Peran sentral ini yang kita harapkan harus terus diprioritaskan dalam kiprah KAHMI ke depan," tambah Presiden.

Presiden Jokowi berharap KAHMI mengembangkan terobosan di berbagai bidang utamanya dalam pengembangan SDM, pengembangan inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi dan pengembangan kewirausahaan dan terutama di kalangan generasi muda.

"Saya menyambut baik inisiatif KAHMI untuk mendirikan Universitas Insan Cita Indonesia, UICI, yang izinnya baru saja terbit. Lembaga pendidikan yang dirancang berbasis digital dengan program studi yang inovatif seperti program studi sains data, bisnis digital," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menilai UICI akan memperkaya inovasi pendidikan tinggi Indonesia.

"Inovasi-inovasi seperti ini yang harus banyak dilakukan agar kita mampu memenangkan kompetisi global yang semakin ketat dan sengit," kata Presiden.

Baca juga: KAHMI ikut berperan meningkatkan ekonomi di masa pandemi

Baca juga: KAHMI: Doktor alumni HMI harus tumbuhkan iklim intelektualisme

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021