Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Belasan rumah dan sejumlah lapak Pasar Ambulu rusak, serta puluhan pohon tumbang di Kabupaten Jember, Jawa Timur, akibat bencana angin puting beliung yang melanda di wilayah setempat pada Senin (11/1) sore hingga malam.

"Ada tiga lokasi yang dilanda angin puting beliung yakni di Desa Tegalsari dan Desa Ambulu di Kecamatan Ambulu, serta Desa Tanjungrejo di Kecamatan Wuluhan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember, Heru Widagdo di Jember, Selasa.

Menurutnya hujan deras yang mengguyur di Kecamatan Ambulu dan Wuluhan disertai angin kencang, sehingga membuat puluhan pohon tumbang merusak rumah warga, lapak pasar dan mengakibatkan akses masuk ke dalam Rumah Sakit Utama Husada tertutup sementara.

"Angin puting beliung menyebabkan 14 rumah rusak dengan rincian dua rumah rusak sedang dan 12 rumah rusak ringan, kemudian tiga los Pasar Ambulu rusak sedang, dan sekitar 60 pohon tumbang," tuturnya.

Baca juga: Angin kencang masih melanda di sejumlah kecamatan di Jember

Baca juga: Belasan rumah rusak diterjang angin kencang di Jember


Menurutnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana angin puting beliung yang menyebabkan puluhan pohon tumbang hingga merusakkan rumah warga dan lapak pedagang di Pasar Ambulu Jember itu.

Informasi yang dihimpun di lapangan, sejumlah pedagang di Pasar Ambulu sempat menyelamatkan diri dan keluar dari lapak saat mendengar suara kayu yang hendak roboh akibat diterjang angin, sehingga tidak tertimpa reruntuhan.

Heru menjelaskan petugas dan relawan BPBD Jember melakukan asesmen dan pemotongan pohon tumbang, serta mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan di ruas jalan.

"Saya mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras disertai angin kencang, namun tidak perlu panik. Ketika berkendara sebaiknya berhenti dulu dan mencari tempat yang aman," katanya.*

Baca juga: Sebuah rumah di Jember terdampak longsor akibat hujan deras

Baca juga: Angin kencang di Jember sebabkan pohon menimpa rumah dan mobil

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021