Ketua MPR RI kecam keras konflik yang dilakukan KKSB yang telah banyak korban jiwa sekaligus resahkan masyarakat Papua.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo meminta TNI/Polri makin mempersempit ruang gerak kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Papua setelah gugurnya prajurit TNI dalam kontak senjata KKSB dengan aparat keamanan.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam pernyataannya di Jakarta, Senin, turut berdukacita atas gugurnya prajurit TNI dalam insiden tersebut.

"Saya mengecam keras konflik yang dilakukan KKSB yang telah banyak merenggut korban jiwa dan meresahkan masyarakat Papua," katanya.

Hal tersebut disampaikannya merespons insiden kontak senjata antara anggota Yonif 400/BR dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Titigi, Kabupaten Intan Jaya Papua (10/1) hingga menyebabkan meninggalnya seorang prajurit TNI.

Baca juga: Prajurit TNI gugur saat kontak senjata dengan KKB di Titigi

Bamsoet meminta komitmen TNI/Polri dalam mempersempit ruang gerak KKSB dengan meningkatkan keamanan dan kewaspadaan, baik di objek vital maupun di lingkungan penduduk di Papua guna menghindari kembali terjadinya kontak senjata KKSB dengat aparat keamanan.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu juga meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Kapolri berkordinasi dalam menugaskan satuan TNI dan kepolisian dalam memperkuat pengamanan di wilayah konflik tersebut, serta mengkaji secara tepat langkah efektif dalam menumpas KKSB di Papua.

Bamsoet mendorong Panglima TNI dan Kapolri untuk melakukan tindakan tegas terukur, di samping menggunakan strategi soft approach dalam penanganan konflik di Papua guna meredam aksi kekerasan yang sering kali dilakukan oleh KKSB.

Baca juga: Seorang prajurit TNI gugur dalam kontak tembak di perbatasan RI-PNG

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021