Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh menutup tiga sekolah dasar (SD) karena dinilai mengabaikan penerapan protokol kesehatan selama proses belajar tatap muka.

"Kita ingatkan bahwa penerapan prokes ini tidak main-main, kami berharap penutupan ini menjadi edukasi bagi orang tua, guru dan kepala sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Banda Aceh Saminan Ismail, di Banda Aceh, Senin.

Saminan menyebutkan, tiga sekolah yang sudah ditutup tersebut yakni SDN 14, SDN 46 dan SD Muhammadiyah 2 yang berada di wilayah Banda Aceh.

"Kita akan buka lagi sampai Kepala Sekolah datang untuk menyatakan sikap siap menjalankan prokes secara ketat," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Aceh canangkan gerakan masker anak sekolah

Baca juga: Dua siswa Aceh boyong medali di tingkat internasional di Tunisia


Saminan menyampaikan, sejak dimulainya sekolah secara tatap muka pada 4 Januari 2020 lalu, pihaknya sudah menentukan standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan sekolah tatap muka selama pandemi COVID-19.

Dari pengawasan yang dilakukan, terdapat enam sekolah yang masih dalam kategori merah. Setelah diingatkan ternyata hanya tiga sekolah yang menurutinya, sementara tiga lagi masih mengabaikannya.

"Makanya tadi malam, kita tutup sekolah tersebut, dan kita tempel spanduk. Sekolah itu tidak akan dibuka kalau warga sekolah tidak menjaga prokes ketat," katanya.

Saminan berharap adanya dukungan dari semua masyarakat Banda Aceh terkait penutupan sekolah tersebut, semua ini dilakukan guna mencegah munculnya kluster baru COVID-19.

"Kita berharap dukungan, lebih bagus kita tutup sebelum menjadi kluster sekolah, mohon bantuan semua pihak," demikian Saminan.*

Baca juga: DPR Aceh belum rekomendasikan siswa sekolah tatap muka

Baca juga: Sekolah di Banda Aceh tetap berlangsung daring, sebut Wali Kota

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021