Jakarta (ANTARA) - Pandemi telah mengakselerasi transkasi e-commerce, dengan banyak orang berbelanja online dari rumah, sehingga pada 2020 platform Sirclo membukukan total transaksi lebih dari Rp1 triliun.

Hadirnya pandemi telah mengakselerasi pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia, yang diperkirakan mencapai sebesar 91 persen (dari tahun ke tahun) dan mencatatkan 12 juta pengguna baru.

“Kebiasaan berbelanja online memang meningkat selama pandemi, dan sebagian besar akan bertahan seperti itu, namun konsumen pada dasarnya senang akan pilihan," kata Brian Marshal, Founder dan CEO Sirclo, platform yang menghubungkan brand, konsumen, dan e-commerce, dalam pernyataan pers, Kamis.

Kebiasaan belanja online akan bertahan, selain belanja offline juga bakal kembali menggeliat jika pendemi mereda setelah vaksin didistribusikan di Indonesia. "Kami melihat bahwa metode berbelanja offline akan kembali menggeliat, karena konsumen merindukan pengalaman fisik sebagai sarana refreshing di luar rumah," katanya.

Ini menjadi momen krusial bagi brand untuk menghadirkan pengalaman omnichannel terbaik bagi konsumen, bukan hanya dengan hadir secara online dan offline, tapi lebih jauh lagi dengan mengintegrasikan aset online dan offline yang dimiliki sehingga konsumen mendapatkan pengalaman yang seamless.

Baca juga: 80 persen karyawan startup SIRCLO kaum milenial

Baca juga: SIRCLO fasilitasi transaksi Rp500 miliar selama 2018


Untuk tahun 2021, Sirclo juga optimistis bakal meraih pertumbuhan signifikan. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh secara menjanjikan hingga 6,1 persen.

Sementara hasil Survei Kegiatan Dana Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia juga menunjukkan perbaikan di seluruh sektor ekonomi sejak Q3 2020. Selain itu, pemerintah Indonesia telah menargetkan pemberian vaksinasi COVID-19 pada 160 juta penduduk (70% dari populasi Indonesia) untuk dirampungkan pada 2021.

Tahun ini, Sirclo menargetkan untuk mengalami peningkatan bisnis setidaknya 2 hingga 3 kali lipat dibandingkan tahun 2020. Perusahaan yang telah memiliki lebih dari 600 karyawan ini terus memperkuat timnya dengan aktif melakukan perekrutan, bahkan di tengah pandemi.

Sejak memberlakukan sistem Work From Home (WFH) di awal pandemi, Sirclo telah mengadakan serangkaian aktivitas virtual baik untuk mendukung kinerja tim dalam perusahaan, maupun pelatihan berbasis webinar yang bertujuan mendongkrak komunitas bisnis yang terdampak oleh situasi pandemi.

Salah satu seri webinar yang telah dijalankan adalah program pelatihan “SIRCLO Academy”, yang ditujukan kepada para mahasiswa maupun komunitas entrepreneur yang beraspirasi untuk sukses berjualan online.

“Sebagai e-commerce enabler terdepan di Indonesia, Sirclo ingin terus memberikan layanan dan solusi terbaik bagi brand untuk mengembangkan bisnis secara online. Di tahun 2021, kami akan terus menjalin kerja sama strategis dengan berbagai mitra, seperti Google Cloud Platform untuk memperkuat infrastruktur teknologi, atau pun partner-partner logistik untuk memperkuat jaringan distribusi kami."

"Kami yakin, akselerasi bisnis Sirclo dan perkembangan industri e-commerce akan terus melaju di Indonesia, bahkan setelah pandemi berakhir,” tutup Brian Marshal.

Pada awal 2020, Sirclo meluncurkan SIRCLO Chat dalam menanggapi tren jual-beli di WhatsApp (chat commerce) yang meningkat cepat. Kemudian Juni lalu Sirclo mengumumkan merger dengan ICUBE, agensi solusi teknologi e-commerce yang merupakan Magento Premier Solutions Partner, dan pada ulang tahunnya ke ke-7 Agustus lalu, Sirclo mengumumkan pencapaian pendanaan seri-B sejumlah $6 juta (sekitar Rp88 miliar).

Baca juga: 5 fakta menarik Harbolnas 12.12

Baca juga: Ada 12 juta pengguna baru "e-commerce" selama pandemi

Baca juga: Kelola bisnis online di banyak marketplace gunakan SIRCLO Connexi

Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021