koordinasi dan kolaborasi yang dilakukan merupakan bagian untuk pemerataan dalam pembinaan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat
Banda Aceh (ANTARA) - Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati mengajak BUMN yang beroperasi di provinsi itu ikut berkontribusi dalam mengembangkan dan membina usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Kami mengajak BUMN di Aceh agar dapat berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Dekranasda dalam pengembangan dan pembinaan perajin dan UKMN sehingga tidak terjadi tumpang tindih,” katanya di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela mendampingi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat menerima kunjungan silaturrahmi Forum Komunikasi BUMN Provinsi Aceh di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh.

Ia menjelaskan koordinasi dan kolaborasi yang dilakukan merupakan bagian untuk pemerataan dalam pembinaan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Jika tidak dilakukan koordinasi maka pembinaan akan tumpang tindih dan penerimaan manfaat bisa orang yang sama,” katanya.

Dengan adanya koordinasi maka upaya berbagi peran dan daerah-daerah yang dibina dapat berjalan secara berkelanjutan.

“Jika sebuah daerah telah dibina oleh sejumlah perusahaan, maka program pembinaan yang ada di Dekranasda dan juga PKK akan dilakukan di daerah lain, sehingga akan terjadi pemerataan,” katanya.

Dalam pertemuan tersebut istri Gubernur Aceh  juga mengajak BUMN  di Aceh untuk ikut serta membantu UMKM dengan membeli dan menggunakan berbagai produk hasil kerajinan lokal.

“Banyak produk lokal yang dihasilkan para UMKM kita saat ini dan ini akan mampu meningkatkan ekonomi mereka jika semua pihak menggunakan produk lokal,” katanya.

Dalam kesempatan yang dihadiri langsung Gubernur Aceh, Ketua FK BUMN Provinsi Aceh, Ferry Hariawan dan turun didampingi pengurus serta dua puluhan pimpinan BUMN, Dyah Erti juga mengajak perusahaan BUMN untuk berperan dalam
pencegahan stunting.

Dalam pencegahan stunting tersebut pihaknya telah meluncurkan rumoh gizi di seluruh gampong, namun dalam pelaksanannya memerlukan dana operasional untuk Rumoh Gizi Gampong (RGG).

“Selama ini operasional Rumoh Gizi Gampong menggunakan Dana Desa, Kami juga mengajak BUMN agar dapat ikut berperan dalam program ini,” katanya.

Dalam kegiatan yang dipandu Asisten II Setda Aceh, T Ahmad Dadek turut dihadiri Kepala Bappeda Aceh, Helvizar Ibrahim dan Kepala Dinsos Aceh, AlHudri.

Baca juga: Pembukaan objek wisata Banda Aceh untuk membantu UMKM
Baca juga: Menkop Teten ajak Unsyiah Aceh kembangkan koperasi dan UMKM nilam
Baca juga: LPDB tawarkan bantuan pembiayaan UMKM terdampak COVID-19 di Aceh

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021