Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Lembaga Administrasi Negara sepakat membentuk "Jatim Corporate University (CorpU)" untuk mewujudkan aparatur sipil negara yang berkelas dunia.

"Mewujudkan ASN profesional dibutuhkan sinergi dan kolaborasi," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela penandatanganan kesepakatan pembentukan Jatim CorpU secara virtual di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa.

Ia mengaku bangga dan berterima kasih kepada KemenpanRB dan LAN yang telah memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan kompetensi aparatur di Jatim, termasuk memberikan kesempatan ke Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemprov Jatim sebagai koordinator atau pusat pengembangan kompetensi ASN.

"Ini merupakan kehormatan, sekaligus kepercayaan besar bagi Pemprov Jatim yang harus dibuktikan dengan penuh tanggung jawab dan keseriusan," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa sistem yang dikembangkan pada CorpU adalah belajar di mana saja sehingga lebih banyak formatnya magang atau on the job training (OJT).

"Sistemnya bisa melalui streaming. Jadi, ASN dapat meningkatkan profesionalitas sesuai dengan kompetensi yang mereka inginkan, dan dari berbagai daerah," katanya.

BPSDM, kata dia, juga memiliki jejaring kerja sama dengan berbagai pihak sebagai sumber belajar sehingga siap untuk membentuk tim pembelajar yang dapat melayani kebutuhan pengembangan kompetensi ASN.

Khofifah berharap, pembentukan Jatim CorpU dapat menyasar target, utamanya para ASN Pemprov Jatim dan pemkab/pemkot se-Jatim.

Sementara itu, saat ini, jumlah ASN di Pemprov Jatim berjumlah 78.351 orang yang terdiri dari 46.746 orang di lingkungan pemprov, 9.958 orang PTT-PK dan 21.467 orang GTT/PTT dinas pendidikan non-PNS, lalu jumlah ASN di kabupaten/kota sebanyak 293.384 orang.

"Dengan demikian, potensi lebih dari 371 ribu (ANS dan non-ASN) yang tidak mungkin jumlah sebesar itu, pengembangan kompetensinya dilakukan secara konvensional dan klasikal saja," katanya.

Di tempat sama, Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan CorpU merupakan pelatihan terintegrasi yang tujuan utamanya fokus terhadap program di setiap provinsi.

"Nah, kami di Jatim punya program apa saja, maka harus fokus di dalam menjalankan program itu. Kalau BPSDM Jatim menyiapkan ASN, maka setiap OPD harus fokus terhadap pelaksanaan program-program tersebut," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020