Banser Kendari tidak ingin tragedi Natal Mojokerto tahun 2000 terulang di lain lokasi
Kendari (ANTARA) - Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) Kota Kendari ikut berpartisipasi dalam pengamanan perayaan Natal 2020 di sejumlah gereja Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), baik malam Misa Natal maupun saat Misa Natal.

Kepala Satuan Koordinator Cabang Banser Kota Kendari, Senten Febrari Kadir Massa di Kendari, Jumat, mengatakan anggota Banser NU Kendari berbaur dengan personel keamanan yakni pihak kepolisian dan TNI.

Baca juga: Ansor: Percayakan proses hukum tewasnya laskar FPI pada polisi

"Tidak semua gereja kami ikut terlibat pengamanan, personel kami hanya bertugas di tiga gereja yakni di Gereja Katolik ST Fransiskus Xaverius Kendari, Gereja Santo Clemens Mandonga Kendari, kemudian satu Gereja di Kecamatan Ranomeeto Konawe Selatan," kata Senten.

Menurutnya, apa yang dilakukan Banser tersebut sebagai salah satu sikap dan bentuk solidaritas Banser terhadap umat minoritas, yakni umat Nasrani. Utamanya, dalam rangka meningkatkan kerukunan antarumat beragama di "Bumi Anoa" atau lebih khusus di "Kota Lulo" tersebut.

Baca juga: Banser-polisi jaga rumah orang tua Menko Polhukam di Pamekasan

"Yang terpenting lagi bahwa aksi kami ini dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya.

Senten mengaku aksi solidaritas pengamanan Natal yang dilakukan tersebut berdasarkan instruksi dan amanat Pimpinan Pusat GP Ansor - Banser NU di Jakarta sebagai cara memelihara keberagaman bangsa.

"Kami sebagai bawahan harus menjalankan instruksi itu apalagi perintah dari ulama-ulama sepuh di NU. Selain itu instruksi dari pusat, ada juga undangan dari pihak gereja," katanya.

Baca juga: 6.410 kader Banser ikuti apel kebangsaan virtual demi hindari COVID-19

Aksi ini, kata Senten, juga untuk mengenang anggota Banser NU Almarhum Riyanto yang gugur sebagai pejuang kemanusiaan pada tragedi Natal Mojokerto tahun 2000.

"Banser Kendari tidak ingin tragedi Natal Mojokerto tahun 2000 silam terulang di lain lokasi. Di mana saat itu, Riyanto, anggota Banser Mojokerto, menjadi martir serangan teror bom di Gereja Eben Haezer Mojokerto," katanya.

Teknis di lapangan, kata Senten, pihaknya mengikut sepenuhnya kepada aturan dan tata cara yang ditetapkan aparat keamanan.

Baca juga: GP Ansor siap jadi relawan COVID-19

Baca juga: Wagub Sulsel apresiasi jemaat gereja patuh protokol kesehatan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020