Nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa harus mendarah daging di jiwa duta pemuda agar berbagai upaya yang dapat mengganggu NKRI dapat teratasi.
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia berupaya menangkal organisasi masyarakat radikal melalui duta pemuda pada program Jambore Pemuda Indonesia (JPI).
 
Sekretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono Atmoharsono dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu, memberikan apresiasi kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) yang diyakini jadi wahana menggalang dan menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 
"Di sini kita bisa mengenal budaya antardaerah, bukan untuk perbedaan, melainkan untuk saling memahami dan menghormati agar persatuan dan kesatuan bangsa terjalin erat di hati para pemuda Indonesia," ujarnya.
 
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menggelar Jambore Pemuda Indonesia (JPI) tahun 2020 secara virtual yang diikuti oleh 500 duta pemuda perwakilan dari 34 provinsi.
 
Kegiatan tersebut diawali dengan seminar kebangsaan, kemudian dilanjutkan dengan Festival Budaya dan Potensi Daerah dengan tema Bangkit dan Bersatu yang berlangsung mulai 16 hingga 21 Desember 2020.

Baca juga: Kenalkan Pancasila kepada anak-anak lewat animasi
 
Karjono sangat mewanti-wanti para pemuda untuk mewaspadai adanya ormas radikal yang berpotensi mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Oleh karena itu, Karjono mengingatkan kembali perjanjian luhur bangsa Indonesia.
 
Melalui kegiatan Jambore Pemuda Indonesia, dia berpesan kepada duta pemuda provinsi se-Indonesia untuk menghayati perjanjian luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila.
 
"Sumpah Pemuda merupakan ruh dari perjanjian luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam lima dasar Pancasila untuk menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa, tidak ada tawar-menawar," katanya.
 
Di akhir materi, Karjono juga mengingatkan para pemuda untuk menjadi garda depan dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dalam menghadapi wabah pandemi COVID-19 yang saat ini masih menghantui.
 
"Pemuda harus jadi garda depan dalam menghadapi COVID-19, terutama dalam membiasakan masyarakat untuk menjalani pola hidup kebiasaan baru, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan yang menyebabkan penyebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: Guru tetap terapkan profil pelajar Pancasila melalui belajar daring
 
Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Arifin Majid berharap duta pemuda yang terpilih dalam kegiatan Jambore Pemuda Indonesia dapat betul-betul menyebarluaskan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa di daerahnya masing-masing.
 
"Nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa harus mendarah daging di jiwa duta pemuda agar berbagai upaya yang dapat mengganggu NKRI dapat teratasi," ucapnya.
 
Jambore Pemuda Indonesia (JPI) merupakan kegiatan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI setiap tahun dengan melibatkan ratusan pemuda/pemudi terbaik dari 34 provinsi.
 
JPI bertujuan meningkatkan kapasitas pemuda melalui pendekatan kreativitas muatan lokal dengan menonjolkan nilai-nilai kebudayaan Nusantara, meningkatkan kepedulian dan partisipasi pemuda dalam pembangunan dengan harapan dapat meningkatkan nilai-nilai berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air.
 
Pelaksanaan JPI juga dimaksudkan sebagai bentuk sarana dalam meningkatkan wawasan dan kreativitas pemuda serta memberikan nilai-nilai cinta tanah air melalui kebudayaan dan potensi muatan lokal kedaerahan.
 
Menurut Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, Kemenpora berharap Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2020 sekalipun diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19 dapat menjadi tempat bagi para pemuda dari seluruh tanah air untuk saling berbagi pengalaman dan berdiskusi untuk menjawab kebutuhan bangsa saat ini.
 
Para pemuda yang mengikuti kegiatan ini juga diharapkan dapat berbagi pengalaman dan saling menginspirasi satu sama lain dalam menjaga dan merawat persatuan menghadapi pandemi COVID-19 di daerahnya masing-masing.
 
"JPI 2020 ini diharapkan berbeda dengan sebelumnya, atau lebih banyak inovasi dan kreativitas. Bisa memunculkan inovasi-inovasi untuk menciptakan suatu yang berkaitan dengan harapan dan kebutuhan bangsa saat ini sehingga dapat memperkuat NKRI di mata dunia," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020