Stok beras masih mampu memenuhi keperluan tiga sampai empat bulan ke depan karena saat ini kami tidak menyalurkan bansos, rastra (beras sejahtera) juga tidak, tetapi kalau diperlukan untuk bansos kami siap.
Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan ketersediaan beras di daerah ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga tiga sampai empat bulan ke depan.

"Stok beras masih mampu memenuhi keperluan tiga sampai empat bulan ke depan karena saat ini kami tidak menyalurkan bansos, rastra (beras sejahtera) juga tidak, tetapi kalau diperlukan untuk bansos kami siap," kata Kepala Kantor Wilayah Bulog DIY Juaheni di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Juaheni, hingga saat ini, Bulog DIY memiliki persediaan beras mencapai 30.000 ton. Persediaan itu diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di DIY, Karesidenan Kedu, dan Bayumas, Jawa Tengah sampai empat bulan ke depan.

Baca juga: Bulog tambah 19 gudang, perluas penjualan daring IPangananDotCom

Ia mengatakan Bulog DIY terus melakukan penyerapan gabah dari petani. Dari target 53.000 ton sampai akhir tahun, saat ini telah terserap mencapai 97 persen.

"Ini akan terpenuhi di akhir tahun karena pengadaan masih dilakukan. Banyak petani yang panen tidak langsung dijual dan sekarang dia melepas untuk keperluan mereka sehingga tidak usah khawatir untuk keperluan Natal dan Tahun Baru," kata dia.

Selama 2020, penyerapan gabah dari petani lebih diprioritaskan dibandingkan beras. Tujuannya, agar saat diperlukan, beras masih dalam kondisi fresh.

Baca juga: Dukung diversifikasi pangan, Bulog luncurkan beras berbahan singkong

Selain beras, persediaan gula pasir di gudang Bulog DIY masih mencapai 100 ton, minyak goreng 90 ribu liter, serta daging kerbau dan sapi masing-masing 4 ton.

Khusus untuk gula, Juaheni memperkirakan ketersediaannya mencukupi sampai Januari 2021. Apabila kebutuhan tinggi, Bulog DIY siap mendatangkan dari Jakarta. "InsyaAllah harga gula akan stabil," kata dia.

Sementara itu, untuk menjaga stabilitas harga sejumlah komoditas pangan, khususnya beras, menurut dia, operasi pasar (OP) terus digelar setiap hari dan menjualnya di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.

"Kalau harga beras medium sesuai KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) kita jual seharga Rp8.100 per kg. Kalau beras premium kalau ingin broken-nya kecil-kecil seusai permintaan pasar Rp10.500 per kg. Kami masih di bawah HET," kata dia.



 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020