Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Cianjur, Jawa Barat, segera membangun kembali sekolah yang ambruk di Desa Sukaraharja, Kecamatan Kadupandak setelah menerima laporan resmi dari pihak sekolah dan Kordik Kecamatan Kadupandak.

Pjs. Kepala Disdikbud Cianjur, Himam Haris saat dihubungi Jumat, mengatakan ambruknya bangunan sekolah SDN Cisarua di Kecamatan Kadupandak, akibat faktor alam dan usia bangunan yang sudah cukup tua dan belum mendapat bantuan untuk direnovasi atau diperbaiki, sehingga kayu penyangga di bagian atap yang sudah lapuk patah.

"Secepatnya akan kita bangun kembali, kalau laporan resmi dari Kordik Kadupandak sudah diterima. Tidak menunggu lama, dalam waktu dekat akan langsung dibangun dari dana darurat yang tersisa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena siswa masih belajar secara daring" katanya.

Informasi dihimpun, dua bangunan di SDN Cisarua, ambruk setelah hujan turun deras dengan intensitas lama, selama ini bagian atap bangunan sekolah berusia tua tersebut, banyak yang sudah bocor, sehingga kayu penyangga bagian atap patah karena tidak kuat menahan beban.

Baca juga: Polres Sampang periksa saksi dalam kasus sekolah ambruk

Baca juga: Jaktim gandeng Kepolisian bila kontraktor tak perbaiki sekolah ambruk


Ruangan yang ambruk merupakan ruang kelas 4 dan kantor guru, sehingga pihak sekolah mengalami kekurangan ruangan jika proses belajar mengajar kembali diberlakukan normal atau tatap muka. Terlebih selama ini, pihak sekolah kekurangan ruangan untuk siswa kelas satu.

"Selama ini, kami sudah kekurangan kelas karena selama ini hanya ada lima ruangan guru, salah satunya merangkap kantor guru. Ruangan yang ambruk terdiri dari kelas dan ruang kantor. Sedangkan tiga ruangan yang tersisa saat ini kondisinya juga rusak, namun masih dipaksakan untuk dipakai," kata Sohib, guru SDN Cisarua.

Ia menjelaskan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut sebanyak 156 orang dengan tenaga pengajar sebanyak 9 orang, dua orang diantaranya berstatus PNS. Sedangkan siswa yang belajar di sekolah tersebut berasal dari 6 kampung di Desa Sukaraharja.

Dia berharap dinas terkait segera membangun kembali bangunan yang ambruk tersebut, sebelum proses belajar mengajar kembali berjalan normal secara tatap muka. Pasalnya sejak berdiri puluhan tahun lalu, bangunan sekolah belum pernah tersentuh renovasi apalagi pembangunan.

"Kami sudah melayangkan surat permohonan melalui Kordik Kadupandak, dengan harapan bangunan sekolah dapat segera dibangun kembali, sehingga saat proses belajar mengajar tatap muka dilakukan, siswa dapat dengan tenang menjalaninya karena selama ini ambruknya bangunan kelas menjadi ke khawatiran guru-guru," katanya.*

Baca juga: Wali kota heran ruang kelas baru setahun direhabilitasi ambruk

Baca juga: Delapan dari 17 ruang kelas SMKN 24 Bambu Apus ambruk

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020