Palembang (ANTARA) - Tingkat partisipasi pemilih pada pilkada serentak lima kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel) melampaui 80 persen, melebihi target nasional 77,5 persen.

"Untuk partisipasi di Musi Rawas 80 persen, PALI 80 persen, Ogan Ilir 81,28 persen, OKU Selatan 85 persen, Muratara 80,42 persen," Komisioner KPU Sumsel Divisi Sosialisasi, Paramas dan SDM Amrah Muslimin di Palembang, Jumat.

Sementara tingkat partisipasi Kabupaten OKU Timur mencapai 79 persen, masih di atas target nasional 77,5 persen. Sedangkan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) 71,9 persen atau di bawah target. 

Meski OKU tidak mencapai target 77,5 persen namun menurutnya masih lebih baik dibanding dari beberapa daerah lainnya yang bahkan kurang dari 60 persen, kata Amrah.

Sebelumnya KPU mencatat total Daftar Pemilih Tetap (DPT) di tujuh kabupaten tersebut mencapai 1.832.600 yang terbagi 464.428 pemilih di OKU Timur, 294.729 di Ogan Ilir, 283.783 di Musi Rawas, 259.301 di OKU Selatan, 257.188 di OKU, 143.000 di Muratara dan 129.849 di PALI.

Baca juga: KPU Kediri: Partisipasi masyarakat di pilkada meningkat lima persen
Baca juga: KPU Pohuwato prediksi partisipasi pemilih 86 persen
Baca juga: Cuaca ekstrem pengaruhi tingkat partisipasi pemilih di Bengkulu


Sementara tercapainya tingkat partisipasi di atas target nasional menunjukkan bahwa penerapan protokol kesehatan di seluruh tahapan meyakinkan pemilih untuk tidak khawatir datang ke TPS.

Selain itu faktor lain yang mempengaruhi tingginya partisipasi yakni efektifnya sosialisasi lewat media sosial yang didorong tingginya kesadaran masyarakat untuk memilih.

Faktor figur calon kepala daerah juga tak kalah penting dalam mendorong pemilih ke TPS, kata dia, terutama paslon yang memang totalitas mempromosikan diri selama masa kampanye.

"Faktor keamanan dari Polri dan TNI juga membuat pemilih merasa terjamin aman datang ke TPS," tambahnya.

Sementara terkait efek pilkada terhadap kasus COVID-19 di Sumsel, pihaknya belum menerima laporan adanya klaster pilkada dan ia berharap tidak akan muncul klaster karena protokol kesehatan telah diterapkan dengan sangat ketat

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020