Pandeglang (ANTARA) - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Pandeglang, Banten, yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020 berjalan lancar tanpa hambatan maupun kendala, meski beberapa kecamatan dilanda banjir.

"Kita berkat kerja keras semua pihak sehingga pilkada berjalan dengan baik," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang Ahmadi, Rabu.

Pelaksanaan pilkada secara umum berjalan lancar dan masyarakat dapat menggunakan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan.

Para pemilih sejak pagi mendatangi TPS-TPS dengan tertib juga menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Begitu juga petugas TPS melakukan pemeriksaan suhu tubuh, memberikan sarung tangan, menyediakan pulpen, wastafel, hand sanitizer dan menyemprotkan cairan disinfektan.

Masyarakat Pandeglang cukup tinggi untuk mencoblos di bilik kotak suara, meski di tengah pandemi Corona. Mereka masyarakat secara tertib tanpa kerumunan guna mendukung pesta demokrasi lima tahunan itu.

Selama ini, kata dia, beberapa kecamatan di Pandeglang dilanda banjir, namun bisa dilakukan dengan mendirikan TPS di tempat-tempat yang aman.

Dengan demikian, pilkada tidak menjadikan halangan maupun hambatan akibat banjir tersebut.

"Semua TPS-TPS itu mentaati protokol kesehatan juga tidak terjadi kerumunan massa guna menghindari penularan COVID-19," katanya.

Baca juga: Gubernur Banten ingatkan pemilih patuhi protokol kesehatan.

Hak pilih
Masyarakat yang menggunakan hak pilih pada pilkada Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang sebanyak 904.782 orang dengan 2.243 TPS tersebar di 35 kecamatan.

KPU setempat mengajak masyarakat agar partisipasi menggunakan hak pilih cukup tinggi sesuai hati nurani, bertanggung jawab, dan tidak menerima politik uang.

Selama ini, pelaksanaan pilkada berlangsung aman dan kondusif tanpa pengamanan ketat dari petugas keamanan.

Sebab, pilkada tersebut sangat menentukan nasib masyarakat lima tahun ke depan, sehingga harus memilih pemimpin yang bisa memajukan daerah ke arah yang lebih baik.

Pilkada Pandeglang diikuti dua pasangan calon nomor urut 01 Irna Narulita dan Tanto Arban sebagai petahana juga penantangnya kandidat nomor urut 02 adalah pasangan Thoni Fatoni Mukson-Miftahul Tamami.

"Kami berharap pilkada Pandeglang lebih berkualitas dengan jujur, adil dan bersih tanpa politik uang," katanya.

Baca juga: Wagub Banten pastikan penerapan prokes di TPS diterapkan dengan baik

Apresiasi
Sekertaris Daerah (Sekda) Banten Al Muktaba yang mewakili Gubernur Banten mengapresiasi Pilkada Pandeglang tanpa kerumunan dan mentaati protokol kesehatan.

Mereka warga yang mendatangi TPS memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan untuk mencegah pandemi COVID-19.

"Kami memuji pilkada di Pandeglang cukup baik, karena dari tiga TPS yang didatangi itu melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat," katanya menjelaskan.

Ketua TPS 01 Seruni Majasari Pandeglang Suhaedi mengatakan jumlah hak pilih di TPS sebanyak 700 orang dan mereka wajib menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan.

Mereka para pemilih hak suara juga diberikan waktu selama 10 menit sebelum mencoblos di TPS untuk memutus penumpukan maupun kerumunan.

"Kami optimistis partisipasi warga di sini cukup tinggi menggunakan hak suara pada pilkada," katanya menjelaskan.

Sarmeti (55) warga Majasari Kabupaten Lebak mengatakan bahwa dirinya ke TPS dengan menerapkan protokol kesehatan karena kewajiban guna mencegah pandemi COVID-19.

"Kami sebelumnya sudah menerima sosialisasi protokol kesehatan yang dilaksanaan KPU setempat itu," katanya.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy bersama Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar meninjau sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di TPS pada hari pemungutan suara Pilkada Serentak 2020.

"Ini kami lakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilakukan sesuai dengan arahan pemerintah pusat melalui gugus tugas COVID-19," kata Andika usai meninjau TPS 01 Kelurahan/Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Rabu.

Andika mengatakan penerapan protokol kesehatan COVID-19 mutlak harus dilakukan dalam penyelenggaraan pilkada kali ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 sehingga menciptakan kluster baru.

Hasil pantauan, kata Andika, menunjukkan protokol kesehatan COVID-19 dalam Pilkada 2020 telah diterapkan secara optimal oleh penyelenggara pilkada di TPS.

"Kami juga menerima laporan sejauh ini di TPS lainnya protokol kesehatan telah diterapkan dengan baik," kata wagub.

Baca juga: KPU Banten: KPPS sosialisasi protokol kesehatan kepada calon pemilih

Siaga
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Banten Irjen Pol Fiandar menyiagakan sekitar 3.831 personel Polri dan dibantu TNI dalam upaya pengamanan (pilkada).

Pengamanan itu dengan tahapan pemungutan dan penghitungan suara merupakan fase yang sangat penting dalam proses pilkada.

"Dalam hal itu, kita akan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang berpotensi mengganggu pelaksanaan pilkada dan menimbulkan kerawanan Kamtibmas," katanya.

Dalam konteks stabilitas Kamtibmas, kata Fiandar, Polri sebagai Aparatur Negara yang memiliki tugas pokok sebagai pemelihara Kamtibmas, penegak hukum serta pelindung pengayom dan pelayan masyarakat.

Oleh karena itu, Polda Banten akan mengawal menjaga dan mengamankan penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020 sebagai implementasi peranan dan tanggung jawab Polri.

"Kami memberikan pelayanan pengamanan secara optimal guna menyukseskan pilkada serentak aman dan damai," kata Fiandar.

Pada Pilkada Pandeglang 2020 telah diikuti oleh dua pasangan, yakni pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Irna Narulita-Tanto Warsono Arban dan Thoni Fathoni Mukson-Miftahul Tamamy.

Pasangan Irna-Tanto diusung oleh sembilan partai politik Kesembilan partai pengusung itu yakni Partai Gerindra, Golkar, PKS, Demokrat, PDIP, Nasdem, PAN, PBB dan Perindo.

Sedangkan pasangan Thoni-Miftahul diusung oleh diusung PKB dan PPP serta empat partai non parlemen, yakni PKP, Hanura, PSI dan Partai Garuda.

Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020