Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Jerman menandatangani perjanjian kerja sama keuangan yang menandai permulaan sejumlah proyek bilateral penting dengan nilai 126,5 juta euro (sekitar Rp2,16 triliun), dengan dana yang berasal dari Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman.

Kerja sama Indonesia-Jerman yang sudah berlangsung 60 tahun lamanya berlanjut dan kini semakin diperluas dengan dua proyek baru di bidang energi dan perlindungan lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati.

"Sebagai salah satu mitra pembangunan global Jerman, Indonesia adalah pemain kunci dalam menghadapi isu-isu pembangunan global. Jerman mendukung tekad Indonesia untuk mencapai Agenda 2030 dan komitmennya terhadap mitigasi perubahan iklim,” ujar Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof dalam keterangan tertulis, Selasa.

Mendukung upaya Indonesia untuk mencapai Agenda 2030 dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), proyek Indonesia-Jerman dalam Program Dukungan Hutan Sosial (Social Forestry Support Programme)akan mendukung Indonesia dalam usaha ambisiusnya menetapkan 12,7 juta hektare hutan sosial di seluruh Nusantara.

Baca juga: Luhut ajak investor Jerman jadikan Indonesia hub industri manufaktur

Proyek ini akan didanai melalui hibah senilai 11,5 juta euro dari bank pembangunan Jerman KfW dan dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI di sejumlah lokasi terpilih di Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Barat.

Proyek ini bertujuan mendukung instansi berwenang maupun masyarakat dalam menerapkan model pengelolaan hutan yang berkelanjutan secara sosial, ekologis, dan ekonomi untuk meningkatkan kondisi ekosistem dan mata pencaharian lokal.

Program ini juga akan menyasar isu persengketaan tanah dan meningkatkan hak tanah untuk rakyat, yang kemudian akan menciptakan jaminan sosial dan perspektif ekonomi lebih baik.

Memiliki dampak positif terhadap mata pencaharian lokal, pelestarian keanekaragaman hayati,deforestasi, dan sekuestrasi karbon, proyek ini akan memberikan dukungan vital terhadap pencapaian Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) Indonesia dan perlindungan barang publik global.

Di masa depan, diharapkan bahwa model perhutanan rakyat dengan kinerja keuangan berkelanjutan dan ketahanan iklim dari proyek ini akan ditingkatkan skalanya dan diterapkan di seluruh bagian Indonesia di luar wilayah awal proyek.

Dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan lebih lanjut, pinjaman dengan tarif preferensial untuk proyek 1000 Pulau – Program Energi Terbarukan untuk Elektrifikasi, Fase III (1000 Islands – Renewable Energy for Electrification Programme (REEP), Phase III)mencakup perpanjangan program REEP yang telah sangat sukses untuk mempromosikan solusi penyediaan listrik berbasis energi terbarukan untuk grid pulau-pulau kecil.

Tujuan program secara keseluruhan adalah memajukan energi hijau yang ramah iklim, berkelanjutan, dan terjangkau untuk pulau-pulau kecil dan kawasan terpencil di Indonesia yang berjumlah banyak.

Sebelumnya, fase pertama dan kedua Program REEP masing-masing terfokus pada sistem berbasis sel surya dan mikrohidro, sementara fase ketiga program kemungkinan akan terfokus pada meningkatkan skala kedua teknologi ini lebih lanjut.

Baca juga: BKPM siap fasilitasi investor Jerman relokasi ke Indonesia

Sehubungan dengan keutamaannya yang besar, fase ketiga proyek ini akan mendapatkan pinjaman preferensial dari Bank KfW senilai hingga 115 juta euro.

"Indonesia telah bekerja sama puluhan tahun lamanya dengan Jerman. Kita memiliki riwayat kerja sama yang panjang dan menyambut hangat kelanjutan kerja sama kami yang sukses dalam hal mencari solusi berkelanjutan untuk isu-isu pembangunan utama di Indonesia maupun di tataran global,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI Luky Alfirman.

Kerja sama pembangunan Indonesia-Jerman telah berlangsung sejak 1958. Sejak saat itu, Jerman telah mendukung Indonesia dalam berbagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan negara.

Pada saat ini, Jerman mendukung Indonesia dalam sejumlah titik fokus yaitu energi, pembangunan ekonomi berkelanjutan/pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi, serta perlindungan lingkungan. Selain itu, tata pemerintahan dan kerja sama sektor swasta tetap menjadi pilar-pilar utama dalam kerja sama pembangunan Indonesia-Jerman.

Baca juga: Indonesia dorong kerja sama bidang kesehatan dengan Jerman

Baca juga: Dubes Havas sebut Indonesia dapat contoh Jerman hadapi pandemi


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020