Pandemi COVID-19 telah membuat krisis ekonomi maupun sosial
Jakarta (ANTARA) - Koordinator Badan Perserikatan Bangsa -Bangsa (PBB) di Indonesia, Valerie Julliand mengatakan kemitraan serta solidaritas global menjadi kunci untuk menghadapi pandemi COVID-19 yang menyebabkan begitu banyak masalah kepada masyarakat.

"Pandemi COVID-19 telah membuat krisis ekonomi maupun sosial," ujar Valerie Julliand dalam diskusi "Membangun Kemitraan yang Lebih Kuat ", Jakarta, Selasa.

Pandemi COVID-19 membuat ekonomi merosot signifikan karena adanya kebijakan karantina wilayah, pembatasan sosial, maupun jaga jarak sosial.

"Adanya krisis ekonomi itu membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan sehingga berdampak pada masalah sosial maupun kekerasan dalam rumah tangga," kata Valerie Julliand.

Baca juga: IGJ minta pemerintah evaluasi draf kemitraan ekonomi regional
Baca juga: Kemitraan RI dinilai perlu fokus ke negara non-tradisional pasca-COVID


Pandemi COVID-19 memberikan tantangan yang luar biasa bagi dunia termasuk Indonesia.

"Pandemi ini juga memberi risiko pada kemajuan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah tercapai seperti pemberantasan kemiskinan yang terdisrupsi," ujar dia.

Pendidikan, lanjut Valerie Julliand, saat ini harus tertahan dengan jumlah begitu banyak anak yang keluar dari sekolah.

Untuk menghadapi pandemi ini, lanjut dia, dibutuhkan kemitraan serta solidaritas global untuk dapat membantu orang-orang yang kehilangan pekerjaan ataupun mata pencaharian karena COVID-19.

"Solidaritas global adalah sesuatu yang wajib untuk menghadapi pandemi ini," ujar dia.

Karena itu, ia mengajak sektor bisnis maupun swasta untuk bisa berperan dalam langkah mitigasi dampak COVID-19.

Sementara itu, Direktur Eksekutif untuk the United Nations Global Compact, Sanda Ojiambo, mengatakan pandemi COVID-19 yang menyebabkan krisis kemanusiaan dan ekonomi memberikan peluang bagi badan usaha untuk melakukan transformasi.

Bisnis, lanjut dia, harus terkait dengan masyarakat. Sehingga perlu memberikan nilai bagi masyarakat.

Dengan membantu memberantas kemiskinan, mempromosikan inklusi dan kesetaraan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), maka masyarakat akan makmur.

Saat ini, lanjut Sanda, Pandemi COVID-19 memberikan tantangan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Karena itu diperlukan keterlibatan mitra lokal, internasional, serta pemerintah untuk mengatasi pandemi ini agar bisa bangkit secara bersama.

Baca juga: Kota Sorong dapat jadi percontohan kemitraan ekonomi RI-Negara Pasifik
Baca juga: Indonesia-China, dari kemitraan regional menuju ekonomi digital

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020