Yang paling penting jangan panik
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara mengimbau warga untuk tidak panik jika terjadi bencana banjir di permukiman pada musim penghujan.

“Yang paling penting jangan panik. Utamakan keselamatan diri, keluarga, dokumen atau barang berharga lainnya,” kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Rahmat Kristanto di Jakarta, Jumat.

Menurut Rahmat, pikiran panik justru berdampak pada ketidakseimbangan pemikiran dalam upaya menyelamatkan diri dan dokumen atau barang berharga lainnya.

Kemudian saat banjir mulai melanda, disarankan warga untuk mematikan aliran listrik rumah terlebih dahulu. Upaya ini dilakukan agar tidak terjadi korsleting listrik yang dapat mengalir melalui media air sehingga dapat berdampak pada tersengatnya aliran listrik.

Baca juga: Antisipasi banjir, Jakarta Utara perbanyak posko pengungsian

“Kalau ada indikasi banjir meninggi, segeralah untuk mematikan aliran listrik di rumah. Hindari sumber listrik seperti tiang listrik karena berpotensi tersengat aliran listrik,” pesan Rahmat.

Selain itu, warga harus memastikan telah menyimpan dokumen penting dalam satu tas. Hal ini diterangkannya agar dokumen mudah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi atau dibawa apabila potensi banjir kian meninggi.

Begitu pun barang elektronik yang harus segera diamankan dari ketinggian banjir. Lepaskan kabel listrik pada steker listrik guna menghindari sengatan listrik pada media air.

Kemudian warga diharapkan mengikuti arahan dari tim tanggap bencana di lingkungan masing-masing dan apabila diarahkan untuk mengungsi agar mengikuti arahan tersebut.

Baca juga: Warga dan petugas gelar simulasi RW tangguh hadapi banjir di Pejagalan

Utamakan keselamatan anak-anak, lansia atau warga yang sedang sakit. Apabila ada anggota keluarga yang dalam perawatan COVID-19 agar menginfokan kepada tim tanggap bencana lingkungan agar segera dilakukan penyelamatan.

 

Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020