Jakarta (ANTARA) - Jepang mengumumkan akan menerima pengunjung dari luar negeri dalam jumlah besar yang akan menonton Olimpiade Tokyo tanpa vaksinasi atau isolasi wajib, asalkan mereka mengirimkan hasil uji virus korona yang negatif dan mengunduh aplikasi pelacakan ponsel saat kedatangan.

Laporan Reuters, yang melansir Nikkei, Rabu, tidak menyebutkan sumber informasi serta tidak merinci berapa banyak pengunjung yang diizinkan.

Selain itu, otoritas Jepang juga tidak akan membatasi penggunaan pranata transportasi umum oleh wisatawan asing. Penyelenggara Olimpiade telah menjual hampir satu juta tiket di luar negeri, dibandingkan dengan 4,5 juta tiket yang terjual di Jepang.

Baca juga: Cincin Olimpiade raksasa sudah dipasang lagi di Tokyo
Baca juga: IOC tak paksa atlet disuntik vaksin COVID-19 sebelum olimpiade
Baca juga: Presiden IOC sangat yakin Olimpiade Tokyo bisa dihadiri penonton


Untuk saat ini, otoritas Jepang mengharuskan para pelancong untuk mengisolasi diri selama 14 hari setelah tiba di Jepang serta mendaftar aplikasi pelacakan kontak, sebuah upaya yang diberlakukan untuk menekan penyebaran COVID-19.

Bulan lalu, pejabat senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) Joan Coates mengatakan jumlah atlet yang berpartisipasi dalam Olimpiade tidak akan dikurangi dan menyerahkan kepada panitia penyelenggara untuk melakukan tindakan agar membuat mereka merasa aman.

Lebih dari 11.000 atlet diharapkan hadir di Tokyo untuk berkompetisi di Olimpiade, serta ribuan lainnya akan datang untuk Paralimpiade berikutnya.

Baca juga: Biaya penanggulangan COVID-19 Olimpiade diperkirakan 960 juta dolar AS
Baca juga: Olimpiade Tokyo ditunda, kerugian diprediksi mencapai Rp26,73 T
Baca juga: Thiem incar podium Olimpiade Tokyo

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020