Moskow (ANTARA) - Otoritas Moskow mengubah arena seluncur es menjadi rumah sakit sementara untuk menangani pasien COVID-19, saat infeksi virus corona di Rusia mencapai rekor 22.778 kasus baru pada Senin.

Istana Es Krylatskoe di Moskow, yang dikenal sebagai tempat penyelenggaraan kompetisi seluncur cepat internasional, kini berada di garis depan setelah diubah menjadi rumah sakit sementara untuk pasien COVID-19. Rumah sakit itu dibuka pada Oktober.

Lebih dari 1.300 tempat tidur rumah sakit, yang dilengkapi dengan tangki-tangki oksigen, itu menutupi lintasan seluncur cepat sepanjang 400 meter bekas gelanggang es. Lebih dari 100 dokter dan perawat dikerahkan ke sana.

"Hanya desainnya yang membedakannya dari rumah sakit biasa," kata Dokter Kepala Andrei Shkoda kepada Reuters.

Fasilitas tersebut, kata dia, dilengkapi dengan semua peralatan yang diperlukan untuk merawat dan mendiagnosis penyakit, termasuk pemindai tomografi terkomputasi (CT scanner).

Rumah sakit darurat itu saat ini merawat sekitar 600 orang. Setiap hari, ada sebanyak 60 hingga 80 pasien baru yang dirawat dan diperbolehkan pulang.

"Kami mempersiapkan diri dengan sangat baik, yang tidak terjadi pada musim semi (pada awal pandemi). Sejak itu, kami telah menyiapkan protokol klinis, mendapatkan pengalaman dalam memerangi virus corona," kata Shkoda.

Meskipun memiliki sumber daya yang lebih baik daripada wilayah lain, pihak berwenang di Moskow berada di bawah tekanan berat. Mereka melaporkan 6.360 infeksi baru di ibu kota Rusia itu pada Senin.

Terlepas dari lonjakan kasus baru-baru ini, pihak berwenang Rusia telah menolak memberlakukan pembatasan penguncian di seluruh negeri seperti yang mereka lakukan awal tahun ini. Otoritas lebih menekankan pentingnya menjaga kebersihan, jarak fisik, dan memberlakukan tindakan yang ditargetkan di wilayah tertentu.

Pihak berwenang di wilayah Siberia di Buryatia, yang berbatasan dengan Mongolia, pada Senin menutup restoran, pusat perbelanjaan, bar, dan fasilitas umum selama dua minggu dalam upaya membendung virus.

Wilayah itu, yang mencatat 271 kasus baru dalam 24 jam terakhir, adalah yang pertama di Rusia yang memberlakukan pembatasan ketat guna merespons gelombang kedua pandemi.

"Jumlah pasien tidak berkurang," kata Alexei Tsydenov, gubernur daerah, dalam sebuah pidato melalui video.

"Ada kekurangan obat di jaringan apotek. Semakin banyak tempat tidur rumah sakit yang dibutuhkan setiap hari."

Dengan 1.948.603 infeksi sejak pandemi mulai muncul, Rusia memiliki jumlah kasus kelima terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, India, Brazil, dan Prancis.

Otoritas Rusia melaporkan 303 kematian terkait virus corona dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah keseluruhan kematian nasional menjadi 33.489.


Sumber: Reuters

Baca juga: Moskow siapkan vaksinasi saat Rusia kekurangan dokter

Baca juga: Kremlin: Rusia tidak berencana berlakukan lagi 'lockdown' nasional

Baca juga: Rusia sebut vaksin Sputnik V 92 persen efektif
​​​​​​​


 

Strategi Wisma Atlet Kemayoran antisipasi lonjakan pasien COVID-19

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020