Solo (ANTARA) - Keragaman budaya dari 25 Negara memeriahkan kegiatan UNS Cultural Night 2020 yang kali ini terlaksana secara virtual, mengingat masih diberlakukannya pembatasan aktivitas masyarakat secara langsung akibat pandemi COVID-19.

Kegiatan yang dibuka di Solo, Jumat malam tersebut, menghadirkan tarian adat dari Jawa Barat bernama Tari Tanjidor Kahot sebagai pembuka. Tarian tersebut dibawakan oleh dua orang penari wanita.

Aksi seni selanjutnya adalah kelompok musik keroncong milenial yang membawakan beberapa lagu, salah satunya Bangawan Solo karya musisi senior asal Kota Solo Gesang.

Selain itu, juga ada penampilan dari beberapa mahasiswa Timor Leste yang membawakan tarian berjudul Dansa Tradisional Dahur dan dilanjutkan mahasiswa asal Turkmenistan yang menyanyikan lagi berjudul Ayralyk Aydymy.

Baca juga: UNS targetkan masuk 500 perguruan tinggi terbaik dunia

Baca juga: UNS: Perlu perhatikan karakteristik daerah untuk sikapi stunting


Beberapa penampilan lain adalah peragaan busana dari 9 Negara, yaitu Turkmenistan, Tajikistan, Libya, Timor Leste, Madagaskar, Rwanda, Thailand, Myanmar, dan Burundi.

Selain itu, ada pula tarian dari Rwanda, Timor Leste, Madagaskar, dan Nigeria. Yang menarik, pada kegiatan tersebut juga ada persembahan special tribute to Didi Kempot and Glen Fredly yang merupakan hasil kolaborasi lintas negara mahasiswa dan alumni internasional UNS, di antaranya dari Jepang, Filipina, Madagaskar, Vietnam, Suriname, Rusia, dan Burundi.

Pada pembukaan, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan kegiatan UNS Cultural Night tahun ini tidak seperti dengan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya karena harus dilakukan tanpa diiringi gegap-gempita penonton.

"Biasanya yang ditunggu adalah parade paket adat negara, selain itu juga ada berbagai sajian makanan khas dari sejumlah negara, tetapi kali ini harus berbeda. Pandemi COVID-19 ini memang banyak mengubah tatanan kehidupan kita, di antaranya dari sisi pendidikan, sosial, hingga budaya," katanya.

Meski demikian, pihaknya berharap kondisi tersebut tidak mengurangi semangat para mahasiswa untuk memberikan penampilan terbaik. Ia juga mengapresiasi tema yang diangkat oleh UNS Cultural Night kali ini yaitu "Menunggu Saat Berjumpa".

"Harapannya kegiatan ini bisa mengobati kerinduan kita semua," katanya.*

Baca juga: Pakar: Belum ada patokan kefatalan COVID-19

Baca juga: UNS dorong penyusunan RKP Desa saat pandemi

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020