Kendari (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Letnan Jenderal Doni Monardo menyalurkan bantuan alat kesehatan terkait COVID-19 dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara.

Rilis Kadis Kominfo Sultra M. Ridwan Badallah, Selasa menyebutkan Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) didampingi sejumlah pejabat tinggi BNPB, dan menggelar rapat koordinasi (rakor) virtual dengan kepala daerah 17 kabupaten/kota se-Sultra.

Pada kunker tersebut, Doni Monardo disambut Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Forkopimda dan jajaran pejabat lingkup Pemerintah Provinsi Sultra.

Saat memberikan sambutan, Gubernur menyampaikan sejumlah persoalan-persoalan yang dihadapi Sultra dalam pengendalian wabah COVID-19, yakni rendahnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan, kurangnya sumber daya manusia dalam hal analisis laboratorium, dan minimnya sarana prasarana tes COVID-19 seperti TCM (tes cepat molekuler) dan PCR.

Baca juga: BNPB : Kawasan yang diputuskan sebagai zona merah agar dipatuhi

“Tes rapid sifatnya pengecekan awal saja. Sebab, pada banyak kasus, sudah rapid berkali-kali dan hasilnya non reaktif. Namun setelah di-swab, hasilnya positif. Oleh karena itu, kebutuhan kita lebih pada perlengkapan TCM dan PCR ini,” kata Ali Mazi.

Selain itu, gubernur juga menyampaikan kebutuhan alat pelindung diri (APD)  bagi petugas medis, baik dokter maupun perawat.

Sementara itu, Doni Monardo mengatakan Satgas Penanggulangan COVID-19 telah menyiapkan sejumlah paket bantuan yang akan diserahkan ke Pemprov Sultra dan Rumah Sakit Bahteramas.

Selain bantuan fasilitas terkait COVID-19, selaku Kepala BNPB, Doni juga menyerahkan dana hibah dalam rangka rehabilitasi konstruksi pasca bencana di sejumlah daerah di Sultra termasuk pada Pemprov Sultra.

Adapun bantuan yang diberikan kepada Pemprov Sultra terdiri dari ventilator (2 unit), hand sanitizer (20 jerigen), masker kain (150 ribu lembar), masker medis (20 ribu lembar), shoe cover (2.000 pieces), gloves atau sarung tangan (500 pieces), googles (250 pieces), desinfektan sprayer (5 pieces), hand spray (1.000 pieces), faceshield (5000 pieces), dan APD premium (10 ribu pieces).

Baca juga: Doni Monardo ajak seluruh pihak atasi penyebaran COVID-19 di Sulteng

Adapun bantuan yang langsung ke Rumah Sakit Bahteramas terdiri dari PCR Biosewoom (5.000 test), RNA Bionner (5.000 test), dan VTM+Swab KH medical (5.000 test).

Sedangkan dana hibah untuk rehabilitasi konstruksi pasca bencana masing-masing diserahkan untuk Kabupaten Muna Barat sebesar Rp 8.071.102.000, Buton sebesar Rp 18.510.000.000, Buton Tengah sebesar Rp 12.250.000.000, dan sebesar Rp 126.720.000 untuk Pemprov Sultra.

Bantuan dana hibah untuk tiga kabupaten tersebut dalam bentuk pekerjaan fisik yang baru dimulai tahun anggaran 2021 mendatang.

Sebelumnya, tahun anggaran 2019, BNPB juga telah menyalurkan dana hibah ke Konawe Utara, Kolaka Utara, Muna, Buton Selatan, Kota Baubau dan Kendari. Total anggaran BNPB yang diturunkan dalam rentang tahun anggaran 2019-2020 ke Sultra mencapai Rp 133.501.563.000.

Doni juga mempersilakan sejumlah jajarannya untuk menyampaikan perihal perkembangan COVID-19 Sultra melalui data yang direkap secara nasional.
Salah satu yang dikemukakan adalah rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat Sultra terhadap kemungkinan mereka terserang COVID-19.
 
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Letnan Jenderal Doni Monardo menyerahkan dana hibah kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, di Kendari Selasa (10/11/2020). (ANTARA/HO-Ewit-Kominfo Sultra)



Berdasarkan hasil survei BNPB, persentase ketidakpercayaan masyarakat Sultra terhadap COVID-19 mencapai 22,36 persen. Posisi ini menempatkan Sultra dalam posisi keempat nasional.

Baca juga: BNPB harap Pemda di Sulteng transparan kelola dana hibah rehab-rekon

Kendatipun demikian, di kalangan masyarakat juga mulai tumbuh kesadaran untuk melakukan edukasi secara sukarela ke masyarakat. Salah satu elemen masyarakat tersebut adalah komunitas wartawan.

Mereka menggabungkan diri pada Forum Jurnalis Perubahan Perilaku (FJPP) yang berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat melalui tulisan-tulisan mereka. Sebanyak 89 orang jurnalis di Sultra tergabung forum tersebut. Doni sangat mengapresiasi partisipasi para wartawan tersebut.

Baca juga: Kepala BNPB : Penyintas dimungkinkan tambah luas bangunan huntap

Pewarta: Sarjono
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020