Palembang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Selatan melatih kesiapsiagaan para relawan dalam menghadapi musim hujan 2020 yang diprediksi BMKG lebih basah dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Branch Manager ACT Sumsel Deni Marlesi, Kamis, mengatakan pelatihan berbasis bencana air (water rescue) dilaksanakan di Bumi Perkemahan Gandus Palembang melibatkan 30 relawan dari ACT maupun Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Palembang.

"Para relawan dilatih untuk menyelamatkan korban dalam kasus bencana banjir," ujarnya.

Baca juga: ACT Sumsel jalankan gerakan Bangkit Bangsaku di Sumsel

Materi pelatihan meliputi pengantar tentang water rescue, latihan kebugaran fisik, pengenalan perlengkapan, maintenance tools, pengoperasian perahu, penanganan korban saat evakuasi dan simulasi latihan langsung di perairan.

Relawan dilatih cara mengendalikan perahu, mendayung, berenang, evakuasi korban, materi dasar medis pertolongan pertama dan pemeliharaan perahu.

ACT selalu menanggulangi bencana dimulai dari tahap tanggap darurat hingga pemulihan dan water rescue berada di tahapan tanggap darurat. Relawan akan dibekali kelengkapan dalam setiap proses evakuasi, seperti perahu LCR, helm, pelampung, dayung serta ringbuoy.

“Kami berharap dengan pelatihan water rescue para relawan akan lebih tanggap dan siaga menghadapi bencana yang kapan saja bisa terjadi," kata Deni menambahkan.

Sementara BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait dengan potensi banjir di 76 kecamatan di Sumatera Selatan pada November 2020 seiring dengan meningkatnya curah hujan di daerah itu.

Baca juga: ACT Sumsel dirikan posko di lokasi terbakarnya 72 rumah di Lahat

Baca juga: Bantu warga terdampak, ACT ajak sumbang via Lumbung Sedekah Pangan

Baca juga: PLN - ACT Sumsel salurkan bantuan dampak COVID-19 ke tujuh kabupaten


Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang Nandang Pangaribowo mengatakan kecamatan berpotensi banjir tersebut mayoritas berada di Sumsel bagian barat yang memiliki potensi curah hujan tinggi.

"Musim hujan 2020 diprediksi lebih basah dibandingkan dengan musim hujan 2019, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan khususnya wilayah langganan banjir," ujarnya.

76 kecamatan berpotensi banjir tersebut, meliputi Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Banyuasin, Palembang, Prabumulih, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur, dan Penukal Abab Lematang Ilir.

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020