Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI) menelurkan lebih banyak pialang asuransi di tengah pandemi COVID-19 yang mulai melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Kami memiliki total 3.000 lulusan per 30 April 2020 atau meningkat dibandingkan dengan 2.400 lulusan tahun sebelumnya," kata Ketua Umum APARI Bambang Suseno dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Setelah meluncurkan inisiatif 'Go International' pada 2018, lanjut Bambang, APARI juga menyelenggarakan program pelatihan dan seminar pada tahun lalu bekerja sama dengan para mitra di dalam negeri dan luar negeri bagi para praktisi perasuransian maupun masyarakat luas.

Namun seiring masa pandemi COVID-19 dan diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), APARI meluncurkan inisiatif baru dengan menyediakan akses pendidikan dan informasi secara daring.

Baca juga: WHO siapkan skema asuransi vaksin untuk negara miskin

"Sebagai asosiasi perasuransian pertama di Indonesia yang menerapkan program pendidikan secara daring, memungkinkan kami memperluas jangkauan," ujar Bambang.

APARI baru saja menyabet penghargaan sebagai Lembaga Penyedia Layanan Pendidikan Terbaik (Educational Service Provider of the Year 2020) di bidang asuransi dalam ajang 24th Asia Insurance Industry Awards 2020 yang diselenggarakan oleh Asia Insurance Review. Predikat bergengsi se-Asia Pasifik itu diraih APARI di tengah industri asuransi yang sedang dihantam dampak pandemi COVID-19.

Bambang mengatakan, penghargaan tersebut diberikan oleh para dewan juri karena APARI mempunyai standar tinggi dalam pendidikan dan pelatihan kepialangan asuransi dan reasuransi. Didirikan sejak 1993, saat ini pialang asuransi dan reasuransi, asuransi, loss adjuster, agen asuransi, konsultan klaim dan lain-lain telah mengikuti pendidikan dan pelatihan bersama APARI, yang telah berkembang signifikan 12 bulan terakhir.

Baca juga: Lukman Sardi pernah jadi agen asuransi

Menurut Bambang, APARI juga mendapatkan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengakui standar silabus pendidikan APARI dan membuat aturan bagi para praktisi kepialangan asuransi untuk menjadi anggota APARI. Program pendidikan APARI juga telah diakui oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perasuransian Indonesia (LSPPI) di bawah naungan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai portofolio kualifikasi untuk mencapai kompetensi level 5, 6 dan 7.

"Secara internasional, silabus dan kualifikasi APARI telah diakui oleh The Australian and New Zealand Institute of Insurance and Finance (ANZIIF) berdasarkan mutual recognition agreement," ujar Bambang.

Asia Insurance Industry Awards (AIIA) merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan Asia Insurance Review sejak 1997. Tahun ini, APARI jadi salah satu dari 17 penerima penghargaan yang dinobatkan sebagai pahlawan di bidang perasuransian, dari sebanyak 305 calon yang mengirimkan aplikasi untuk penghargaan yang paling dihormati di Asia Pasifik tersebut.

Asia Insurance Review merupakan majalah perasuransian yang menjangkau para praktisi, profesional dan pengambil keputusan di Asia mulai Australia, Bangladesh, Brunei, Cambodia, China, Fiji, Hong Kong, India, Indonesia, Japan, Korea, Macau, Malaysia, Myanmar, Nepal, New Zealand, Pakistan, Papua New Guinea, the Philippines, Singapore, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan lainnya.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020