Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani bersinergi dengan masyarakat adat memunguti sampah-sampah untuk menjaga kebersihan di sepanjang jalur pendakian Senaru hingga Danau Segara Anak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Balai TNGR bersama Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Mangku Sakti telah melaksanakan aksi bersih sampah (clean up) selama tiga hari," kata Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan kegiatan clean up pada hari pertama dimulai dengan melakukan pembersihan jalur dari pintu pendakian menuju ke Danau Segara Anak, dan dilanjutkan dengan pembersihan sampah di sekitar Danau Segara Anak dan areal perkemahan (camping ground).

Baca juga: Pemprov NTB ajak generasi muda kenal Rinjani sejak dini

Pada hari kedua, pembersihan sampah dipusatkan di areal camping ground dan sekitar pemandian air panas serta sekitar Pelawangan Senaru.

Dedy menambahkan pada hari ketiga, dilakukan pembersihan sampah di sepanjang jalur dari Pelawangan Senaru menuju ke Pos Cemara Lima, dan terus dilakukan pembersihan sepanjang jalur dari pos Cemara Lima hingga sekitar pos satu.

"Dalam kegiatan tersebut, tim clean up Mangku Sakti membawa turun sampah seberat 21 kilogram (kg), terdiri atas botol plastik seberat 5 kg, kaleng 6,5 kg, dan plastik campur 9,5 kg," ujarnya.

Menurut Dedy, kegiatan clean up dilakukan sebagai upaya memelihara dan menjaga kebersihan kawasan TNGR dari sampah yang berserakan.

Kegiatan clean up dilakukan secara berkala setiap tahun di setiap pintu pendakian. Selain memungut sampah, juga dilakukan edukasi dan sosialisasi oleh petugas kepada para pengunjung.

"Kami juga mengingatkan pengunjung terkait sanksi jika ditemukan membuang sampah sembarangan dan tidak membawa turun gunung sampahnya. Sudah ada beberapa pengunjung yang masuk daftar hitam," kata Dedy.

Baca juga: Sungai sampah di kaki Gunung Rinjani
Baca juga: Kementerian LHK izinkan wisata pendakian Gunung Rinjani Lombok
Baca juga: Warga Sembalun Rinjani Lombok masih buang sampah di sungai

Pewarta: Awaludin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020